Dalam kondisi ekstrem, panas yang dihasilkan cukup untuk membakar isolasi kabel atau bahkan benda di sekitarnya, seperti kayu atau bahan plastik. Kebakaran dapat dengan cepat menyebar, terutama jika sistem listrik tidak memiliki perlindungan yang memadai.
Korsleting dapat menyebabkan percikan listrik atau spark yang muncul akibat lonjakan arus. Percikan ini sangat berbahaya, terutama jika terjadi di dekat benda mudah terbakar, seperti kain, kertas, atau bahan bangunan lainnya. Percikan ini bisa langsung memicu nyala api dan menyebabkan kebakaran, terutama jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA:Surat Suara Pilgub Kurang 338 Lembar, Pilbup Lebih 896 Surat Suara
Banyak bangunan yang tidak dilengkapi dengan sistem proteksi listrik yang memadai, seperti sekering (fuse) atau pemutus arus (circuit breaker) yang berfungsi untuk menghentikan aliran arus saat terjadi korsleting.
Tanpa perlindungan ini, arus listrik akan terus mengalir meskipun korsleting terjadi, sehingga panas terus meningkat dan risiko kebakaran pun menjadi lebih besar.
Sering kali, korsleting terjadi di tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti di dalam dinding, plafon, atau di balik perangkat elektronik besar.
Karena sulit untuk mendeteksi dan menghentikan korsleting secara cepat, panas yang dihasilkan bisa merusak struktur di sekitarnya sebelum tindakan pencegahan dilakukan. Hal ini memperbesar risiko kebakaran karena api dapat menyebar sebelum terdeteksi.
Dalam banyak bangunan, instalasi listrik dipasang di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti kayu, kertas, atau kain. Saat korsleting terjadi, panas dan percikan dari arus pendek bisa dengan mudah memicu bahan-bahan ini untuk terbakar. Kebakaran dapat menyebar dengan cepat, terutama jika bangunan tidak memiliki sistem proteksi kebakaran yang memadai.
BACA JUGA:Berperan dalam Detoksifikasi Alami! Berikut 7 Fakta Unik Bunga Matahari
Pencegahan Korsleting
Pastikan instalasi listrik di rumah atau bangunan dilakukan sesuai standar keamanan yang berlaku. Gunakan teknisi listrik profesional yang berpengalaman untuk memastikan semua kabel, sambungan, dan komponen terpasang dengan benar dan aman.
Inspeksi berkala terhadap kondisi kabel listrik sangat penting. Kabel yang sudah lama, rusak, atau isolasinya terkikis harus segera diganti. Kabel dengan kualitas buruk juga sebaiknya tidak digunakan karena rentan mengalami kerusakan yang dapat menyebabkan korsleting.
Hindari menghubungkan terlalu banyak perangkat ke satu stopkontak atau satu jaringan listrik. Penggunaan berlebih dapat menyebabkan panas pada kabel, yang bisa berujung pada kerusakan dan korsleting.
Pasang pemutus arus (circuit breaker) dan sekering (fuse) yang akan memutus aliran listrik secara otomatis saat terjadi korsleting atau beban berlebih. Alat ini sangat efektif untuk mencegah korsleting yang berkepanjangan dan mencegah terjadinya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran.
Hindari pemasangan instalasi listrik di area yang sering terkena air atau lembap. Jika perlu, pastikan instalasi tersebut menggunakan pelindung atau bahan tahan air untuk mengurangi risiko korsleting akibat kontak dengan air.
BACA JUGA:Bisa Melumpuhkan Mangsanya Menjadi Cairan! Berikut 6 Fakta Unik Pseudoscorpion