Selama ini dalam upaya pemenuhan bibit padi di Bengkulu Selatan selalu didatangkan dari luar daerah.
BACA JUGA: KPU Tetapkan Tema Debat Pilkada Kaur, Ini Gambarannya
"Sebagaimana yang telah diarahkan bapak bupati untuk tidak membeli lagi benih padi dari luar, tetapi langsung dari Bengkulu Selatan. Dan hari ini bisa kita lihat dari kenyataan yang ada benih yang disediakan oleh BSIP melalui kelompok Tani Sekundang Jaya sudah berhasil dilihat dari pertumbuhan dan hasilnya yang sangat memuaskan sekali," sampainya.
Lebih lanjut Sakimin mengungkapkan kedepan diharapkan akan banyak kelompok tani yang dapat mengembangkan benih padi varietas Inpari 32 ini.
Sebab, di Bengkulu Selatan sendiri sudah ada 6 penangkar yang siap menampung hasil pembibitan kelompok tani.
"Dalam pembibitan ini, benih padi bukan untuk dikonsumsi tetapi dapat terus dikembangkan agar dapat disebarkan, khususnya di wilayah Bengkulu Selatan. Karena luasan lahan kita saat ini 8.687 lahan sawah. Sehingga dibutuhkan benih yang cukup banyak," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kasdim 0408 BSK, Mayor Inf Surung tambun menyampaikan kesiapan Kodim 0408 BSK dalam mewujudkan swasembada pangan yang telah diprogramkan pemerintah pusat. Salah satunya dengan terus hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya para petani untuk menjawab kebutuhan dan kendala yang ada.
BACA JUGA:Daging Sapi Ngorok Aman Dikonsumsi, Ini yang Harus Dilakukan
BACA JUGA:Disdukcapil Bengkulu Selatan Pastikan Blangko E-KTP Aman, Prioritas Pemilih Pemula
"Kalau yang sudah kita lihat saat ini sudah sangat luar biasa maju sektor pertanian ini. Bahkan pada saat memanennya sudah ada alat khusus untuk memudahkan petani. Meskipun begitu Kodim 0408 akan selalu siap mendukung berhasilnya sektor pertanian kita," singkatnya.
Untuk diketahui keunggulan benih padi Inpari 32 Produksi Benih Sumber VUB Padi di Provinsi Bengkulu, yaitu umur tanam singkat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 120 hari setelah sebar. Lalu rata-rata hasil yaitu 6,30 ton per hektar dan potensi hasil 8,42 ton per hektare.
Sedangkan ketahanan akan hama yaitu terhadap wareg batang coklat biotife 1, 2 dan 3. Lalu ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteria patotipe 3, 4 dan 8, tahan terhadap bias ras 033, ras 073, dan tungro ras lanrang.