Meskipun energi yang digunakan untuk memanaskan air es tersebut memang ada, jumlah kalori yang terbakar sangat kecil dan tidak signifikan untuk mempengaruhi berat badan.
BACA JUGA:Penyerangan Remaja Sumur Dewa Kota Bengkulu Pakai Sajam, Polisi Dalami Dugaan Geng Motor
BACA JUGA:Seri Tulisan Hari Pahlawan 2024, PANGERAN ALI, DARI CAMAT PERANG SAMPAI BON PERANG
Beberapa perhitungan menunjukkan bahwa untuk memanaskan 1 liter air es dari suhu 0 derajat Celsius hingga 37 derajat Celsius, tubuh akan membakar sekitar 30 kalori.
Jika seseorang minum 1 liter air es dalam sehari, jumlah kalori yang terbakar dalam sehari hanya sekitar 30 kalori, yang jauh dari cukup untuk menyebabkan penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.
Jadi, minum air es tidak akan mempengaruhi berat badan dalam jumlah yang signifikan.
Mitos ini kemungkinan berkembang karena beberapa alasan, terutama pengaruh budaya dan persepsi umum terhadap hal-hal yang bersifat ekstrem atau berbeda dari kebiasaan.
Air es biasanya dianggap sebagai sesuatu yang "berlawanan" dengan suhu tubuh yang normal.
Dalam banyak budaya, ada pandangan bahwa konsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin dapat memengaruhi kesehatan, seperti menyebabkan gangguan pencernaan atau memperlambat metabolisme tubuh.
Selain itu, dalam masyarakat yang mengutamakan pola makan sehat dan pembakaran kalori, setiap hal yang terlihat "membebani" tubuh, seperti konsumsi air yang sangat dingin, sering kali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap metabolisme.
Oleh karena itu, mitos tentang air es menyebabkan kegemukan mungkin muncul sebagai cara untuk menjelaskan perasaan tidak nyaman setelah mengonsumsi minuman dingin.
Penting untuk diingat bahwa kenaikan berat badan terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
BACA JUGA:Seri Tulisan Hari Pahlawan 2024, PANGERAN ALI, DARI CAMAT PERANG SAMPAI BON PERANG
BACA JUGA:3 Laka Lantas Selama 2 Hari, 2 Korban Meninggal Dunia
Faktor-faktor utama yang memengaruhi kenaikan berat badan adalah asupan kalori dari makanan dan minuman, serta tingkat aktivitas fisik seseorang.
Konsumsi makanan tinggi kalori, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor-faktor lain seperti genetika dan kondisi medis dapat memainkan peran yang jauh lebih besar dalam penambahan berat badan dibandingkan dengan minum air es.