Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan termasuk, mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori, seperti makanan olahan atau minuman manis, bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Gaya hidup yang tidak aktif atau kurangnya olahraga dapat menyebabkan penurunan jumlah kalori yang terbakar oleh tubuh, yang akhirnya berujung pada penimbunan kalori dalam bentuk lemak tubuh.
Faktor genetik juga memainkan peran dalam bagaimana tubuh menyimpan dan membakar lemak, yang bisa memengaruhi kecenderungan seseorang untuk menjadi gemuk.
Beberapa kondisi medis, seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat menyebabkan penambahan berat badan, meskipun pola makan dan olahraga terkendali.
Mitos bahwa minum air es bisa membuat seseorang gemuk tidak didukung oleh bukti ilmiah yang valid.
Sebenarnya, tubuh kita hanya membutuhkan sedikit kalori untuk memanaskan air es ke suhu tubuh, yang tidak cukup untuk menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan.
Kenaikan berat badan lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti asupan kalori berlebih, kurangnya aktivitas fisik, dan kondisi medis, bukan karena mengonsumsi air dingin.
Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak terlalu khawatir tentang minum air es dalam jumlah moderat dan lebih fokus pada pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal.