- Memperbaiki sirkulasi darah: Efek hisap membantu mempercepat aliran darah, yang bisa bermanfaat bagi mereka yang memiliki sirkulasi buruk.
- Mengatasi peradangan: Dikatakan dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi dan jaringan.
- Mengurangi kecemasan dan stres: Beberapa pasien merasa lebih rileks setelah terapi bekam karena efeknya yang mirip dengan pijat.
Bekam kembali populer pada awal 2000-an dan semakin dikenal secara global, terutama setelah beberapa atlet dunia seperti Michael Phelps tampak memiliki bekas lingkaran khas bekam pada tubuhnya selama Olimpiade. Hal ini memicu tren bekam di kalangan atlet untuk mempercepat pemulihan otot pasca-latihan.
Di dunia medis modern, meskipun bekam belum diakui secara resmi oleh lembaga kesehatan konvensional sebagai pengobatan utama, beberapa praktisi kesehatan alternatif menggabungkannya dengan terapi lain, seperti akupunktur dan chiropractic.
BACA JUGA:Hati-hati Terjerumus, Ini Dampak Buruk PayLeter
BACA JUGA:Ini Daftar Minuman yang Bisa Menurunkan Gula Darah, Ternyata Sering Kita Minum Setiap Hari
Di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat, Australia, dan Inggris, bekam kini ditawarkan di klinik terapi komplementer dan diterima sebagai metode untuk relaksasi serta pemulihan.
Meskipun secara umum dianggap aman jika dilakukan oleh praktisi yang berpengalaman, bekam memiliki beberapa risiko, terutama pada teknik bekam basah. Efek samping yang mungkin timbul termasuk:
- Memar dan kemerahan pada kulit yang bisa bertahan selama beberapa hari.
- Infeksi pada area sayatan jika peralatan yang digunakan tidak steril.
- Rasa tidak nyaman, terutama jika kulit sensitif terhadap tekanan.
Penelitian ilmiah tentang manfaat bekam masih terbatas, tetapi beberapa studi menunjukkan bahwa bekam dapat membantu dalam mengurangi nyeri kronis dan meningkatkan sirkulasi.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis, bekam dikaitkan dengan pengurangan rasa sakit pada pasien yang menderita sakit punggung bagian bawah, meskipun lebih banyak penelitian yang masih diperlukan untuk memahami mekanisme di balik terapi ini.
Beberapa ahli medis skeptis tentang bekam karena belum adanya bukti yang cukup dari uji klinis yang ketat, namun penggemar terapi ini merasa bahwa bekam memberi mereka manfaat yang tidak mereka dapatkan dari metode medis konvensional.
Di Indonesia, bekam cukup populer, terutama karena pengaruh tradisi dan agama. Banyak klinik pengobatan alternatif yang menawarkan layanan bekam, dan kursus pelatihan bekam juga cukup umum.