Bingung Pilih Bata Ringan atau Bata Merah untuk Kontruksi, Berikut Ulasannya

Minggu 17 Nov 2024 - 10:09 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Selain itu dengan ukurannya yang besar dan seragam mempermudah pemasangan dan mengurangi waktu kerja. 

BACA JUGA: Irigasi Sayap Kiri Bendung Manjunto Ditutup 1 Bulan, Petani Diarahkan Tanam Palawija

BACA JUGA:Hadiri Workshop di Benteng, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin Sampaikan Ini

Bata ringan iji juga memiliki ketahanan terhadap api yang baik, menjadikannya lebih aman untuk bangunan modern.

Meski memiliki kelebihan, bata ringan juga memiliki kekurangan, mulai dari biaya awal lebih tinggi, harga per unit bata ringan lebih mahal dibandingkan bata merah. 

Proses pembuatan yang kompleks membutuhkan teknologi canggih, sehingga tidak semua daerah dapat memproduksinya. 

Bata ringan juga lebih mudah retak atau patah jika tidak ditangani dengan hati-hati.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Gelombang II Desember, Gelombang I Tunggu Hasil Perankingan

BACA JUGA:Kejari Lebong Tetapkan 4 Tersangka Tambahan, Korupsi KUR BRI Unit Tes Jilid II dan Jilid III

Sedangkan untuk pemasangan bata ringan memerlukan perekat khusus berupa mortar instan yang dicampur dengan air. 

Prosesnya cepat karena ukuran bata yang besar dan presisi dimensi yang tinggi. 

Setelah dipasang, dinding bata ringan memerlukan finishing berupa plesteran tipis. Untuk harga secara umum, biaya per unit bata ringan lebih mahal.

Namun, efisiensi waktu pemasangan dan pengurangan penggunaan bahan tambahan seperti plester bisa menekan biaya keseluruhan.

Bata merah adalah material bangunan tradisional yang terbuat dari tanah liat yang dicetak, dikeringkan, dan kemudian dibakar dalam suhu tinggi.

Pengolahan bata merah umumnya dilakukan secara manual atau semi-mekanis, menjadikannya pilihan utama di banyak daerah karena mudah didapatkan.

Memiliki ukuran standar dengan dimensi bata merah biasanya 17 x 7 x 3,5 cm, meskipun ukuran bisa bervariasi tergantung produsen. 

Kategori :