Mengintip Awal Mula Kemunculan Cosplay, Populer di Amerika Abad 20

Minggu 17 Nov 2024 - 15:21 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Cosplay, yang merupakan singkatan dari costume play, adalah hobi di mana seseorang mengenakan kostum dan aksesori untuk menyerupai karakter dari anime, manga, video game, film, atau komik.

Aktivitas ini telah menjadi bagian penting dari budaya populer global, tetapi banyak yang tidak tahu asal-usulnya yang unik dan bagaimana cosplay berkembang menjadi fenomena seperti sekarang.

Cosplay berakar pada dua budaya berbeda: budaya kostum di Barat dan Jepang. Istilah "cosplay" pertama kali diciptakan oleh Nobuyuki Takahashi, pendiri Studio Hard, pada tahun 1984. Takahashi menggunakan istilah ini setelah menghadiri World Science Fiction Convention (Worldcon) di Los Angeles.

Di acara tersebut, ia menyaksikan peserta mengenakan kostum karakter dari film fiksi ilmiah seperti Star Wars dan Star Trek. Dalam artikelnya untuk majalah Jepang Anime, Takahashi menggunakan kata "cosplay" untuk menggambarkan aktivitas berpakaian seperti karakter fiksi. 

BACA JUGA:Debat Kandidat, Erwin - Jonaidi Janjikan Beri Insentif Pengurus Tempat Ibadah

BACA JUGA:Kamu Harus Tau, Ini Beberapa Hal yang Membuat Rambut di Kening Cepat Pelontos

Namun, konsep mengenakan kostum yang mencerminkan karakter atau tema tertentu sudah ada jauh sebelum istilah "cosplay" muncul.  

Kostum tematik mulai populer di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Salah satu peristiwa paling bersejarah adalah World Science Fiction Convention (Worldcon) 1939 di New York, di mana seorang peserta bernama Forrest J.Ackerman dan rekannya Myrtle R. Douglas mengenakan kostum futuristik yang mereka rancang sendiri.

Penampilan mereka menarik perhatian dan menjadi awal tradisi mengenakan kostum di konvensi fiksi ilmiah.

Fenomena ini terus berkembang, terutama dengan munculnya budaya fan fiction dan acara-acara seperti Comic-Con yang didirikan pada tahun 1970. Para penggemar menggunakan kostum untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap karya fiksi tertentu, yang menjadi cikal bakal cosplay modern.

Sementara itu, di Jepang, budaya berpakaian seperti karakter fiksi mulai muncul di kalangan penggemar anime dan manga pada 1970-an dan 1980-an. Acara seperti Comic Market (Comiket), yang pertama kali diadakan pada tahun 1975, menjadi pusat bagi penggemar untuk berbagi karya dan kecintaan terhadap anime dan manga.

BACA JUGA:Debat Kandidat, Teddy - Gustianto Janjikan Gaji Perangkat Desa di Seluma Setara Golongan 2A

BACA JUGA:Benarkah Ular Takut dengan Kucing? Berikut 3 Faktanya

Banyak pengunjung mulai mengenakan kostum karakter favorit mereka untuk mengekspresikan rasa cinta mereka terhadap karya tersebut.

Inspirasi juga datang dari budaya idol di Jepang, di mana penggemar sering mencoba meniru gaya berpakaian atau penampilan artis favorit mereka. Pengaruh budaya Barat, seperti film fiksi ilmiah Hollywood, turut memengaruhi tren ini.

Kategori :