BENGKULU, KORANRB.ID - Kegiatan Pembinaan Masyarakat Adat Enggano diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII (BPK Wilayah VII) di aula kantor Kecamatan Enggano, Kamis, 7 Novembr 2024.
Apabila mengacu pada nomenklatur lama, BPK Wilayah VII merupakan salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sesuai dengan Permendikbudristek No. 33 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Kebudayaan, salah satu tugas pokok dan fungsi dari BPK Wilayah VII terkait pelaksanaan pelindungan Cagar Budaya, Objek yang Diduga Cagar Budaya, dan Objek Pemajuan Kebudayaan.
BPK Wilayah VII berkedudukan di Kota Bengkulu dengan lingkup kerja meliputi 2 (dua) provinsi, yaitu Bengkulu dan Lampung.
BACA JUGA:Setelah Mendes PDT dan Menkes, Giliran Mensos Diagendakan Kunker ke Bengkulu
Kegiatan Pembinaan Masyarakat Adat Enggano merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan lokal masyarakat di Pulau Enggano.
Program yang dilakukan mencakup dua kegiatan yaitu dialog bersama masyarakat Adat Enggano (Perwakilan kantor kecamatan, kepala desa, kepala suku, dan masyarakat) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap warisan budaya dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat suku bangsa Enggano.
Serta side event berupa pegelaran pembuatan kerajinan tradisional oleh seluruh suku yang ada di Pulau Enggano untuk mengenalkan kerajinan-kerajinan lokal setempat secara luas.
Acara ini dibuka langsung oleh Camat Enggano, Susanto. M.D, S.Pd sekaligus menjadi narasumber terkait pembahasan potensi pembangunan di Kecamatan Enggano.
BACA JUGA:Debat Pamungkas Pilkada Seluma, 2 Paslon Saling Tebar Janji
Selain Camat Enggano, Paabuki (koordinator kepala suku), Milson Kaitora menjadi narasumber dengan pembahasan seputar potensi budaya masyarakat Enggano dan perwakilan BPK Wilayah VII, Rois Leonard Arios membahas tentang program pemerintah terkait penghayat kepercayaan serta masyarakat adat.
Dengan adanya pembinaan yang dilaksanakan oleh BPK Wilayah VII, diharapkan masyarakat Enggano dapat mempertahankan kearifan lokalnya, sekaligus meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga identitas budaya suku bangsa Enggano di tengah perubahan zaman dan masuknya pengaruh budaya asing ke Indonesia.