KORANRB.ID - Popularitas terkadang berdampak dalam kehidupan seseorang, termasuk mengubah perilaku dan cara mereka memandang diri sendiri.
Fenomena ini bernama star syndrome, yaitu keadaan di mana seseorang yang mendapatkan popularitas atau pengakuan publik mulai menunjukkan perilaku arogan, merasa superior, dan haus perhatian.
Sindrom ini sering terlihat pada artis, selebriti, atlet, influencer, politikus atau siapa saja yang mendadak terkenal.
Dalam kehidupan modern yang sangat terhubung dengan media sosial, star syndrome tidak hanya dialami oleh figur publik tetapi juga oleh orang biasa yang viral di internet. Fenomena ini memengaruhi hubungan sosial, citra diri, dan bahkan karier mereka.
BACA JUGA:Tornado Bisa Terjadi di Seluruh Dunia, Kecuali Benua Antartika, Inilah 11 Fakta Tornado
BACA JUGA:Unicorn Laut! Berikut 6 Fakta Unik Paus Bertanduk Narwhal
Apa Itu Star Syndrome?
Star syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan sikap seseorang yang merasa dirinya lebih penting, hebat, atau spesial setelah mendapatkan popularitas.
Orang dengan star syndrome cenderung menunjukkan perilaku arogan, sulit menerima kritik, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Mereka menganggap diri mereka berbeda dari orang lain, sering kali merasa lebih unggul, dan ingin diperlakukan istimewa.
Fenomena ini bukanlah gangguan medis atau psikologis yang diakui secara resmi, melainkan istilah populer yang menggambarkan perubahan perilaku akibat pengaruh ketenaran.
Namun, aspek psikologis seperti kurangnya kedewasaan emosional dan pengaruh eksternal seperti lingkungan yang terlalu memuja dapat menjadi faktor pemicunya.
BACA JUGA:Pagi Ini, Menteri Sosial RI Datang ke Bengkulu, Ini Lokasi Kunker Bersama Wamensos
BACA JUGA:Meski Berujung Damai, Motor Pencuri TBS di Sungai Rumbai Dibakar Warga
Ciri-Ciri Star Syndrome
Seseorang yang mengalami star syndrome menunjukkan beberapa ciri khas yang mudah dikenali. Salah satunya adalah rasa superioritas, di mana individu merasa dirinya lebih baik dibandingkan orang lain.