Perasaan ini sering kali tercermin dalam sikap meremehkan atau memandang rendah orang-orang di sekitarnya. Selain itu, mereka cenderung haus akan perhatian, selalu ingin menjadi pusat sorotan, dan merasa tidak nyaman jika tidak mendapat pujian atau pengakuan.
Kesulitan menerima kritik juga menjadi tanda utama star syndrome. Kritik, meskipun konstruktif, sering dianggap sebagai serangan pribadi sehingga mereka bersikap defensif atau bahkan menyerang balik.
Perilaku arogan menjadi hal yang lazim, seperti memamerkan keberhasilan secara berlebihan atau menunjukkan sikap sombong dalam interaksi sosial.
Hal ini diperparah dengan hilangnya empati, di mana individu cenderung tidak peduli terhadap perasaan atau kebutuhan orang lain, karena fokus utamanya hanya pada dirinya sendiri.
BACA JUGA: Ketua DPD RI: Pembangunan Bengkulu Perlu Kolaborasi Berkelanjutan
BACA JUGA:Pembunuhan Anggota Polres Seluma Mengarah ke Pembunuhan Berencana, Ini Penjelasannya
Penyebab Star Syndrome
Ada beberapa faktor yang memicu munculnya star syndrome. Salah satunya adalah ketenaran yang datang secara mendadak. Individu yang tiba-tiba mendapatkan perhatian besar dari publik sering kali tidak siap mengelola tekanan atau pujian yang mereka terima.
Lingkungan yang tidak seimbang juga berperan besar. Jika seseorang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang memuja tanpa memberikan kritik, hal ini memperkuat rasa superioritas mereka.
Selain itu, kurangnya kedewasaan emosional menjadi faktor penting. Individu yang belum matang secara emosional sulit mengelola perhatian atau pengakuan yang diterima, sehingga mudah terjebak dalam perilaku negatif.
Tekanan untuk tetap populer juga menjadi penyebab lainnya. Ketika popularitas mulai menurun, banyak dari mereka yang berusaha keras untuk tetap relevan dengan cara yang kadang berlebihan atau tidak sehat.
BACA JUGA:Bongkar TPPO, 1 DPO, Polisi Ringkus Warga Luas Kabupaten Kaur, 6 Bulan Jadi Mucikari
BACA JUGA:Bongkar TPPO, 1 DPO, Polisi Ringkus Warga Luas Kabupaten Kaur, 6 Bulan Jadi Mucikari
Dampak Star Syndrome
Star syndrome membawa berbagai dampak negatif, baik pada individu maupun lingkungan sekitarnya. Salah satu dampaknya adalah terganggunya hubungan sosial.
Perilaku arogan dan meremehkan orang lain membuat hubungan dengan keluarga, teman, atau kolega menjadi tegang.