KORANRB.ID - Penggunaan minyak jelantah, yaitu minyak goreng yang telah digunakan berulang kali, merupakan praktik umum di beberapa masyarakat untuk menghemat biaya.
Namun, ada berbagai bahaya yang mengintai kesehatan dan lingkungan jika minyak ini terus digunakan untuk memasak.
Berikut adalah penjelasan mendalam tentang risiko-risiko tersebut.
1. Risiko Kesehatan
Penggunaan minyak jelantah secara terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, diantaranya:
BACA JUGA:Mitos Larangan Mengucapkan Kata Kasar di Hutan, Ini Penjelasannya
Pembentukan Senyawa Berbahaya
Minyak jelantah yang dipanaskan berulang kali akan menghasilkan senyawa kimia berbahaya, seperti akrolein, akrilamida, dan radikal bebas.
Senyawa ini bersifat karsinogenik, yang berarti dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Selain itu, pemanasan minyak secara berulang mengakibatkan oksidasi lemak, yang menghasilkan lipid peroksida.
Zat ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel tubuh.
BACA JUGA:Terinspirasi dari Makhluk Fiksi dan Sistem Free Order yang Ketat, Inilah Fakta Boneka Labubu
Peningkatan Kolesterol Jahat (LDL)
Minyak jelantah mengandung lemak trans yang tinggi.
Konsumsi lemak trans dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sekaligus menurunkan kolesterol baik (HDL).