KORANRB.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu menyurati Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) soal kekurangan dana Tambahan Penghasilan (Tamsil) guru.
Hal tersebut disampaikan Subkoordinator Bidang Pengembangan Penilai Pendidik Muda (PPPM) Disdikbud Provinsi Bengkulu, Murni SE.
Ia menjelaskan penyaluran Tamsil Triwulan III saat ini di tunda, lantaran dana yang ditransfer oleh Pemeritah Pusat kurang.
“Jadi belum kita lakukan penyaluran, sebab dana yang dikirim oleh Pemerintah Pusat itu kurang,” jelas Murni.
BACA JUGA:Penetapan Upah Minimum 2025 Ditunda, Kemnaker Keluarkan Surat, Ini Alasannya
BACA JUGA:Terima Dana Rp 75 Juta, Kegiatan Ini yang Diusulkan Untuk BUMDes Pasar Seluma
Murni menerangkan, untuk kekurangan dana tersebut cukup besar dan tidak mampu menutupi kebutuhan penyaluran Tamsil Triwulan III.
Ia menyebut, total dana Tamsil yang dikirim Pemerintah Pusat sebesar Rp362 juta.
Sedangkan kebutuhan Tamsil per triwulannya mencapai Rp539 juta. Sehingga dana yang telah dikirimkan digunakan untuk carry over satu bulan sebesar Rp185 juta.
“Jadi sisanya sebesar Rp177 juta dari Rp362 juta. Kita membayar carry over satu bulan,” ungkap Murni.
BACA JUGA:Sepekan Jelang Hari Pencoblosan Pilkada, 848 Warga Rejang Lebong Ajukan Pindah Memilih
BACA JUGA:DISUKA Janji Perhatikan Kesejahteraan Disabilitas di Kota Bengkulu
Murni melanjutkan, dengan kekurangan dan jumlah dana yang tersisa tersebut tentunya tidak memungkinkan untuk dilakukan penyaluran kepada guru Aperatur Negeri Sipil (ASN) nonsertifikasi penerima Tamsil.
Untuk itu ia meminta kepada 719 guru penerima Tamsil agar bersabar hingga kekurangan dana tersebut ditrasfer kembali oleh Pemerintah Pusat.
Di sisi lain sebut Murni, pihaknya telah melayangkan surat kepada Kemenkeu atas kekurangan pengiriman dana yang terjadi.