3. Kazakhstan
Ibu Kota Lama: Almaty/ Ibu Kota Baru: Nur-Sultan (sebelumnya dikenal sebagai Astana)
Pada tahun 1997, Kazakhstan memindahkan ibu kota dari Almaty ke Astana, yang kemudian berganti nama menjadi Nur-Sultan pada 2019 untuk menghormati presiden pertama Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev.
Alasan utama pemindahan ini adalah lokasi strategis Astana yang lebih dekat ke pusat geografis negara serta kebutuhan untuk mengurangi risiko gempa bumi yang tinggi di Almaty. Langkah ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk menunjukkan stabilitas dan modernitas.
BACA JUGA:12 Negara Top Eropa Masuk Pot 1 Unggulan Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Termasuk Timnas? Ini 6 Negara Asia Diprediksi Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026
4. Myanmar
Ibu Kota Lama: Yangon/Ibu Kota Baru: Naypyidaw
Myanmar secara resmi memindahkan ibu kotanya ke Naypyidaw pada tahun 2005. Alasannya tetap menjadi perdebatan, tetapi beberapa faktor yang disebutkan termasuk kebutuhan untuk lokasi yang lebih aman dari ancaman militer dan posisi strategis yang lebih dekat ke pusat negara.
Naypyidaw dirancang dengan infrastruktur modern, meskipun kota ini sering dikritik karena kurangnya aktivitas sosial dan ekonomi.
5. Mesir
Ibu Kota Lama: Kairo/ Ibu Kota Baru: Ibu Kota Administratif Baru (nama resmi belum ditetapkan)
Mesir sedang dalam proses memindahkan ibu kotanya dari Kairo ke sebuah kota baru yang dirancang khusus, sekitar 45 kilometer di sebelah timur Kairo.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada Kairo yang padat dan macet, sekaligus menciptakan pusat administrasi modern. Kota baru ini dirancang dengan teknologi canggih dan infrastruktur hijau untuk menarik investasi.
6. Indonesia
Ibu Kota Lama: Jakarta/Ibu Kota Baru: Nusantara