KORANRB.ID – Akses transportasi keluar masuk Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara lumpuh total.
Ini lantaran dua kapal yang biasanya melayani transportasi pelayaran di Enggano saat ini tidak berlayar.
Sedangkan untuk pesawat juga saat ini merubah jadwal penerbangan dan belum mulai melayani penerbangan Enggano – Bengkulu.
Karena perbaikan kapal, salah satu yang juga melatarbelakangi adalah kondisi cuaca di laut Enggano yang saat ini tengah ekstrem karena tingginya ombak.
Sekretaris Kecamatan Enggano, Yopi Pardiansyah menerangkan pelayaran terakhir Kapal Pulo Tello saat sebelum usai pemilu 27 November 2024 lalu.
BACA JUGA:Tak Bisa Berangkat, 7 Peserta Tes PPPK Asal Enggano Dijadwalkan Ulang
BACA JUGA:24 Kejadian Kebakaran Sepanjang Tahun 2024 di Bengkulu Utara, Kerugian Capai Rp 11,3 Miliar
Kapal tersebut juga sekaligus membawa logitik hasil pemilu dan saat ini tidak lagi masuk ke Pelabuhan Malakoni Enggano.
“Sedangkan Kapal Perintis M Husni Thamrin juga tengah masa perawatan dan diperkirakan paling singkat selama dua minggu. Sehingga praktis setidaknya sampai pekan ini tidak ada pelayaran maupun penebangan kelaur masuk Enggano,” terangnya.
Sementara itu Haryati warga Enggano menerangkan jika kondisi tersebut bukan hanya membuat masyarakat tidak bisa kelaur masuk Kecamatan Enggano.
Namun ini juga berdampak pada tidak bisa dibawanya hasil bumi dari Kecamatan Enggano ke Kota Bengkulu Utara dijual.
BACA JUGA:Seluruh Guru PPPK Berpeluang Terima Tunjangan Profesi, Syaratnya Harus Ada Serdik
BACA JUGA:Kejari Rejang Lebong Selamatkan Uang Negara Rp 605 Juta dari 3 Kasus Korupsi
“Beberapa hari ke depan juga memasuki masa panen pisang dari perkebunan warga, ini yang membuat warga khawatir tidak bisa membawa hasil perkebunannya,” terangnya.
Bahkan jika kejadian tidak adanya akses transportasi kelaur masuk Kecamatan Enggano ini berlangsung di atas 2 pekan, maka akan berdampak pada harga pangan di Kecamatan Enggano.