KEPAHIANG,KORANRB.ID - Balai Benih Ikan (BBI) Peraduan Binjai milik Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang di Desa Penanjung Panjang Kecamatan Tebat Karai belum mampu berkontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sepanjang tahun 2024 ini, BBI hanya mampu menyetor PAD sejumlah Rp5 juta.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang, Rukismanto, mengakui masih belum maksimalnya sumbangan PAD dari BBI tahun 2024 ini.
Namun hal ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, penjualan bibit ikan yang dihasilkan BBI baru bisa dilakukan di periode Oktober-Desember 2024.
BACA JUGA:Final, UMP Bengkulu 2025 jadi Rp2.670.039
BACA JUGA:Penyidik Belum Mengarah ke Pemberi Dana CSR PLN, Dugaan Korupsi Rp300 Juta
Tak heran jika kemudian, capaian PAD BBI Peraduan Binjai menjadi nihil sejak Januari sampai Oktober 2024.
Faktor lainnya, dinas yang dikelolanya baru mendapatkan pasokan operasional untuk kebutuhan pakan dan pembelian indukan BBI pada APBD Perubahan 2024.
"Sekarang Alhamdulillah, pembelian bibit sudah berdatangan dari kabupaten tetangga. Ada yang dari Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong melakukan pemesanan ke BBI,’’ papar Rukis.
Saat ini lanjutnya, BBI memiliki tak kurang 5000 ekor benih ikan Koi yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Untuk bantuan benih dari APBD itu, bukan langsung ditujukan ke BBI. Tapi bibitnya, kita salurkan langsung ke Pokdakan. Mereka yang kelola. Kita mendapatkan indukan lele dan Koi untuk dilakukan pengembangbiakan,’’ jelas Rukis.
‘’Untuk BBI ini, pengadaan calon induk ikan baru sekitar 4 bulan kemudian mampu memproduksi benih," tambahnya.
Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya masih berkeyakinan mampu meningkatkan sumbangan PAD di TA 2024.
Di TA 2024, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dibebankan PAD sebesar Rp10 juta. Sumber utama PAD, berasal dari kolam BBI Peraduan Binjai.
BACA JUGA:Serapan DAK Fisik 100 Persen, Dana Tahap III Akan Disalurkan ke RKUD