KORANRB.ID – Ancaman banjir rob di Desa Serangai Kecamatan Batik Nau Bengkulu Utara makin tinggi.
Ini mengingat cuaca saat ini sangat buruk dan ketinggian ombak di pesisir pantai barat Bengkulu Utara mencapai 2 sampai 4 meter.
Bahkan beberapa hari lalu banjir rob terjadi dimana air laut di Desa Serangai sampai ke jalan lintas barat dan sempat menutup akses jalan jalan pesisir barat pantai Bengkulu Utara.
Untungnya hal ini tidak smapai mengganggu lalu lintas karena masih ada akses jalan melintasi Desa Batik Nau atau PTPN VII.
BACA JUGA:Pelajar SD dan SMP Libur Selama 14 Hari, Pembagian Rapor 21 Desember
BACA JUGA:Gunakan DAK Fisik, Rehab 15 SD Sudah Mencapai 95 Persen
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Evi Fitriani menerangkan jika saat ini ancaman kejadian banjir rob makin tinggi sesuai dengan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
“Sesuai prakiraan cuaca, akan terjadi cuac aekstrem hujan dan badai terjadi, termasuk di pesisir pantai sepanjang bulan ini,” terangnya.
Ancaman ini dikhawtairkan Pemda Bngkulu Utara lan taran saat ini sudah mendekati perayaan Natal dan Tahun baru dimana kondisi arus lalu lintas diperkirakan makin padat.
Sehingga dikhawtairkan banjir rob ini akan mengganggu arus lalu lintas di Begnkulu Utara terutama saat perayaan natal dan tahun baru nantinya.
BACA JUGA:Pulang Usai Melatih Pramuka, Pelajar SMAN 8 Mukomuko Tewas Tenggelam
“Maka kita mengambil langkah untuk melakukan penanganan daurat dalam rangka mencegah atau memperkicil dampak cuaca ekstrem berupa banjir rob,” terangnya.
Kemarin BPBD Bengkulu Utara menerjunkan alar berat untuk membersihkan material pasir dan kayu yang ada disepanjang DEsa Serangai Kecamatan Batik Nau yang menjadi lokasi terparah saat terjadi banjir rob.
BPBD Bengkulu Utara juga memasang tanggul daurat di lokasi tersebut untuk menghadang ombak langsung ke menerpa bagian jalan yang menyebabkan banjir air laut di daratan.