Bertambah 11 Kasus, Total 133 Penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu, Skrining 280 Warga Binaan, Ini Hasilnya

Kamis 12 Dec 2024 - 23:14 WIB
Reporter : RENO DWI PRANOTO
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Lanjut Joni skrining merupakan langkah preventif yang diambil oleh Dinkes Kota Bengkulu guna mendeteksi kemungkinan penyebaran penyakit menular di kalangan warga binaan yang berada di  lapas dan Rutan di Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Hadir di MPP Kaur, Ini Jenis Pelayanan Babe Bintuhan

BACA JUGA:MPP Kaur Diresmikan, Pelayanan Harus Lebih Dimaksimalkan

Dari hasil skrining yang dilakukan tersebut, didapatkan hasil nihil.

Di mana jumlah keseluruhan warga binaan yang mengikuti skrining berjumlah 280 dan dinyatakan negatif mengidap HIV/Aids.

“Sampai sekarang belum ada penghuni Lapas yang positif terjangkit HIV maupun Aids,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat Kota Bengkulu untuk menghindari perilaku berisiko, seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, yang dapat menyebabkan penularan HIV, sebab penyebaran HIV sangat erat kaitannya dengan perilaku yang kurang baik, sehingga kesadaran bersama sangat diperlukan untuk pencegahan.

Maka dari itu ia berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan serupa guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas penyakit menular seperti HIV.

Diberitakan sebelumnya, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu hingga awal November 2024 kembali bertambah.

Saat ini total penderita HIV/AIDS berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu sudah 122 orang.

Kasus HIV/AIDS bertambah sebanyak 14 kasus dari Oktober 2024 lalu yang tercatat sebanyak 108 kasus.

Hal tersebut dibenarkan Kadis Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Tabrani S.KM, M.M.

Joni mengatakan hingga awal November kasus HIV/AIDS terus bertambah berdasarkan catatan terbaru per Kamis, 7 November 2024 total 122 kasus.

“Mungkin lebih banyak lagi, karena satu orang itu bisa menularkan keberapa orang,” pungkas Joni pada RB Jumat, 8 November 2024.

Joni menjelaskan angka tersebut didapat dari beberapa Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Kota Bengkulu yang mendeteksi adanya seseorang yang telah terjangkit HIV/AIDS dengan berbagai ciri-ciri gejalanya mendapatkan perawatan.

Angka tersebut menurut Joni akan selalu mengalami kenaikan lantaran penularan HIV/AIDS di Kota Bengkulu sendiri diduga kuat tertular setelah berhubungan badan dengan penderita penyakit yang belum diketahui obatnya tersebut.

Kategori :