Generasi muda yang tidak diajarkan bahasa daerah cenderung kehilangan koneksi dengan akar budaya mereka.
BACA JUGA: Guru Asusila Murid SD di Kota Bengkulu Pasti Dipecat Setelah Inkrah
BACA JUGA:Dana Kelurahan Rp3.2 Miliar, Peruntukan Sesuai Hasil Musyawarah
Jika dibiarkan, bahasa daerah hanya akan menjadi sejarah tanpa keberlanjutan di masa depan.
5. Sarana Pendidikan dan Penyampaian Nilai Budaya
Bahasa daerah berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya kepada generasi berikutnya.
Banyak tradisi dan cerita rakyat yang hanya dapat dipahami secara utuh melalui bahasa daerah.
Cerita rakyat, mitos, atau lagu tradisional dalam bahasa daerah sering kali mengandung pesan moral yang relevan hingga kini.
Dengan mengajarkan bahasa daerah di sekolah atau lingkungan keluarga, generasi muda tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
6. Menjaga Keanekaragaman Budaya
Indonesia adalah negara dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika,” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman bahasa daerah merupakan salah satu pilar yang mendukung semboyan ini.
Melestarikan bahasa daerah adalah bentuk penghormatan terhadap keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Ini juga menunjukkan komitmen kita sebagai bangsa untuk merawat kekayaan budaya sebagai warisan bagi dunia.
7. Peran Bahasa Daerah di Era Globalisasi
Di era globalisasi, banyak orang lebih memilih menggunakan bahasa internasional, seperti bahasa Inggris, karena dianggap lebih praktis dan berguna untuk karier atau pendidikan.
Namun, penggunaan bahasa global tidak seharusnya menggantikan bahasa daerah.