KORANRB.ID - Aksi rampok di toko grosir manisan milik Pasutri Hadi Wiyono dan Tri Handayani, Selasa 24 Desember 2024 pukul 03.00 WIB lalu menyisakan trauma yang mendalam bagi korban.
Tak hanya korban, warga lainnya khususnya mereka pemilik usaha di Kabupaten Kepahiang ikut dibuat khawatir.
Karena bukan tak mungkin, aksi rampok serupa akan terulang dan menimpa warga lainnya.
Bagaimana tidak, disaat semua warga sedang terlelap dalam tidur, korban beserta dua anak dan seorang karyawannya sempat mengalami penyekapan di dalam kamar mandi toko yang berada di Desa Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas.
BACA JUGA: Final! Hanya 4 Kelurahan Cairkan Dana Kelurahan, 8 Lainnya Tidak Pencairan
BACA JUGA:Arus Penumpang dan Barang di Pelabuhan Diklaim Lancar
Tak ada korban jiwa dalam aksi rampok yang telah menggegerkan warga tersebut.
Diketahui, seorang karyawan toko, Dio mengalami luka di telapak kaki hanya lantaran terinjak serpihan kaca yang dipecahkan aparat kepolisian saat melakukan penyergapan di dalam kamar.
Usai kejadian, Tri Handayani masih ingat betul detik-detik aksi rampok yang menimpa keluarganya.
Karena ini pula, kejadian yang nyaris saja merenggut nyawa seluruh keluarganya masih membuat cemas.
"Syukur, kami sekeluarga tak ada yang luka," ujar Tri.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Tengah Sudah Terima Surat Resmi Pencabutan Gugatan Evi-Rico di MK
BACA JUGA:Volume Kendaraan Melintasi Tol Bengkulu Meningkat 39 Persen dari Hari Normal
Ia menuturkan, saat kejadian dibangunkan oleh suaminya di lantai dua lantaran mendengar suara ribut-ribut. Setelah mengecek CCTV, keduanya juga melihat kondisi di lantai 1 masih aman.
"Saya terbangun setelah dibangunkan suami yang mendengar ada suara suara ribu-ribut. Kami sempat mengecek CCTV untuk mengetahui situasi di lantai I, tapi aman," ingat Tri.