KORANRB.ID – Pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu yang mengalami pendangkalan hingga 2,9 Low Water Spring (LWS) terus tuntut keseriusan.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk ikut terlibat.
Kali ini, Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu mengadakan rapat koordinasi bersama Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Pelindo II, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, serta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Rapat yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu, Rabu, 8 Januari 2025 dengan agenda mendengarkan pandangan masing-masing pihak serta merumuskan solusi untuk mengatasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
BACA JUGA:Sertifikasi Triwulan Akhir 330 Guru PPPK di Bengkulu Utara Paling Lambat Bulan Depan
BACA JUGA:Undang Semua Paslon, KPU Tetapkan Cabup-Cawabup Terpilih
Diungkapkan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denni, rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang membahas permasalahan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
Ia menyampaikan bahwa Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Dr. H Rosjonsyah, telah menegaskan pentingnya segera melaksanakan pengerukan alur pelabuhan untuk memperlancar akses transportasi barang di Pelabuhan Pulau Baai.
“Hari ini (kemarin, red), kami diundang oleh Komisi III untuk mendengar pandangan dari pihak terkait mengenai persiapan dan dukungan untuk pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai,” jelas Denni.
BACA JUGA:Lampaui Tahap I, Tes PPPK Tahap II Bisa Lebih dari 1.500 Peserta di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Target PAD Kurang Rp7,3 Miliar, Bapenda Minta Seluruh OPD Terapkan Wajib Bukti Pajak Pada Kontraktor
Denni juga menambahkan bahwa teknis pelaksanaan pengerukan akan diserahkan kepada Pelindo II Bengkulu, karena pihak Pelindo lebih memahami seluk-beluk pengerukan alur pelabuhan tersebut.
“Pada intinya, semua pihak menginginkan agar alur pelabuhan Pulau Baai segera dikeruk,” ungkap Denni.
Ia berharap dengan adanya pertemuan ini, permasalahan pendangkalan alur pelabuhan dapat segera teratasi, mengingat Pelabuhan Pulau Baai merupakan pintu gerbang ekonomi bagi Provinsi Bengkulu.
“Kami juga berharap adanya dukungan dari Kementerian Perhubungan dan BUMN untuk membantu pengerukan alur pelabuhan,” harap Denni.