KORANRB.ID - Pemkab Bengkulu Selatan masih mempersiapkan skema baru guna memanggil kembali ribuan tenaga honorer yang dirumahkan. Adapun mekanisme tersebut dengan cara bekerjasama melalui pihak ketiga dengan sistem outsourcing.
Pasca tenaga honorer dirumahkan beberapa waktu lalu, banyak pekerjaan yang tertunda akibat kekurangan tenaga kerja.
Guna memenuhi prospek kegiatan yang harus diselesaikan, pemerintah daerah akan berupaya memanggil kembali ribuan tenaga honorer yang telah dirumahkan.
Namun meski diperkirakan ada 1.000 lebih tenaga honorer yang telah dirumahkan, pemerintah daerah saat ini masih mencari solusi dengan cara bekerjasama dengan pihak ketiga.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada satupun penyedia jasa outsourcing yang sanggup untuk menjadi mitra sebagai penyalur tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut.
BACA JUGA:Waspada HMPV, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Segera Diterapkan di Rejang Lebong
Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip, ST, M.Si mengatakan, pemerintah daerah berharap para tenaga honorer yang sudah dirumahkan bisa bersabar.
Adapun jenis pekerjaan yang akan dimitrakan melalui skema outsourching nantinya yakni, cleaning service, sopir, tenaga administrasi, petugas taman dan security kantor.
“Untuk sekarang pemerintah sedang mencari skemanya, dan outsourcing salah satunya tapi jasanya belum dapat,” kata Sukarni.
Selain itu untuk sementara waktu sembari menunggu adanya pihak ketiga sebagai mitra, Pemkab Bengkulu Selatan harus bekerja full time melalui tenaga ASN yang tersedia.
Seperti di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bengkulu Selatan. DLHK tak mampu jika harus mengandalkan ASN yang ada di OPD untuk membersihkan sampah yang ada di kawasan protokol, hingga pemukiman warga dan perkantoran.
BACA JUGA:Satpol PP Lebong Segera Tertibkan PKL Berjualan di Trotoar
BACA JUGA: Bapenda Mulai Cek Pembayaran Pajak Dana Desa di Bengkulu Utara
Karena jumlah volume sampah di Bengkulu Selatan lebih besar daripada jumlah ASN di DLHK. Oleh karena itu DLHK telah memamggil 100 lebih tenaga kebersihan guna menangani persoalan sampah.