BENTENG, KORANRB.ID – Proyek Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi sepanjang 1,5 kilometer di Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kubang, hasilnya mengecewakan warga setempat, terutama petani. Pasalnya, rehabilitasi irigasi untuk mengairi sawah seluas 100 hektare itu, terkesan asal jadi.
Beberapa warga menilai jika pekerjaan rehabilitasi irigasi tak sesuai spesifikasi. Dibuktikan ditemukan sejumlah bagian dari dinding beton irigasi masih dibiarkan retak dan mengelupas. Plasteran semen pada dinding irigasi juga tak rata. BACA JUGA: Dana Desa Terserap Rp 913,76 Miliar ‘’Kami sudah lakukan pengecekan ke lokasi, ditemukan banyak pekerjaan yang tidak sempurna. Mulai dari bangunan yang sudah retak padahal irigasi tersebut belum digunakan lagi. Material yang digunakan juga tak standar, diduga tak sesuai spesifikasi,’’ ujar Gunardi, salah seorang petani Tanjung Terdana yang sawahnya mengandalkan pengairan dari irigasi yang direhab. Kejanggalan lainnya, di lokasi tak dipasang papan proyek. Sehingga tidak diketahui perusahaan atau rekanan yang mengerjakan proyek dari Dinas PUPR Provinsi Bengkulu itu. ‘’Tak kelihatan papan proyeknya. Tak diketahui Perusahaan yang mengerjakan. Namun dari penelusuran kami, pemilik pekerjaan rehab irigasi ini Dinas PUPR Provinsi Bengkulu. Anggarannya Rp 2,7 miliar,’’ jelas Gunardi. BACA JUGA: Masih Belanja Manual, 6 OPD di Bengkulu Tengah Diberikan Sanksi Menyikapi semua ini, mewakili petani Desa Tanjung Terdana yang sawahnya menggandalkan irigasi tersebut berharap pekerjaan rehab irigasi sejak Juni 2023 dan selesai belum lama ini, hendaknya diperbaiki kembali. ‘’Kalau belum digunakan, belum dialiri air dari bendungan irigasinya sudah rusak, bagaimana saat sudah dialiri air, tentu akan runtuh semua bangunan irigasi tersebut. Jadi hendaknya PUPR Provinsi turun mengecek kondisi irigasi ini. Meminta kontraktor memperbaiki pekerjaannya sebelum irigasi digunakan,’’ demikian Gunardi. Kades Tanjung Terdana, Sabri mengaku mengetahui terkait pembangunan irigasi tersebut. Ia juga telah menerima laporan terkait adanya warga yang protes dan tak puas dengan pembangunan irigasi tersebut. BACA JUGA: Tumbuhkan Budaya Anti Korupsi “Iya sudah ada laporan dari warga, tetapi saya belum sempat mengecek langsung ke lokasi terkait keluhan tersebut. Jadi saya tak mengetahui pasti apakah benar atau tidaknya laporan soal rehab irigasi tak sesuai harapan itu,” ujarnya. Sementara itu, upaya RB konfirmasi ke PUPR Bengkulu Tengah agar difasilitasi ke PUPR Provinsi, maupun jawaban langsung dari PUPR Provinsi Bengkulu, hingga berita ini naik belum ada jawaban.(jee)
Kategori :