“Biasanya setiap pekan sebanyak 2 ton beras PSO yang kita terima dari pemasoknya. Hanya saja karena kenaikan harga beras saat ini, kita hanya berani mengambil 1 ton saja dulu, dan itupun harus memesan terlebih dahulu. Untuk beras PSO ini kita jual dalam kemasan 5 kg di harga Rp57.000,” jelas Ratna.
Ratna mengakui, mayoritas beras yang dijual di tokonya dipasok dari Lampung, Jawa dan Palembang. Beras Lampung kemasan 50 kilogram dijual dengan harga Rp710.000. Sedangkan beras merek Manggis kemasan 20 Kg dijual dengan harga Rp310.000.
“Alhamdulillah hingga saat ini pembelinya masih stabil seperti biasa, meskipun ada kenaikan harga beras. Dalam sehari kita bisa menjual antara 2-4 ton beras dari berbagai merek,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 Segera Dinikmati KPM
Disisi lain, Eva (40), penjual beras lokal di Pasar Atas mengatakan, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini berada di kisaran Rp1.000 per kilogramnya, baik itu beras kualitas biasa, sedang hingga beras premium. Untuk beras premium saat ini dijual dengan harga Rp24.000 per satu cupak atau 1,6 kilogram, dimana biasanya untuk beras kualitas ini di jual dengan harga Rp22.000 - Rp23.000.
Ia memperkirakan kenaikan harga beras ini akan terus meningkat hingga akhir tahun mendatang. Apalagi biasanya menjelang Natal dan Tahun Baru, permintaan akan beras akan mengalami peningkatan, meskipun tidak didukung dengan stok yang dimiliki pedagang saat ini akibat kenaikan harga beras secara umum.
“Kami tidak tahu apa penyebab harga beras saat ini naik, namun yang pastinya harga saat ini sangat berpengaruh karena jatah beras yang diterima akan semakin berkurang. Selain itu, jika tidak ada bantuan dari Bulog tentu harga eceran beras akan semakin naik,” singkat Eva. (oce/sly)