
Ia mengutarakan kenaikan harga ini dipengaruhi oleh lonjakan harga di Jakarta serta faktor transportasi, termasuk potensi keterlambatan akibat kemacetan.
BACA JUGA:Pejabat dan ASN Kepahiang Boleh Pakai Mobnas Buat Mudik Lebaran, Tapi Ada Syaratnya
BACA JUGA:Kubur Impian Lolos Langsung Piala Dunia, 3 Laga Sisa jadi Asa Round 4
"Kalau menjelang lebaran, permintaan meningkat, namun kenaikan ini juga di pengaruhi harga daging beku di Jakarta dan kami kan memesan langsung dari Jakarta. Jadi, jika harga daging beku di Jakarta naik, maka daging beku di Bengkulu juga ikut naik. Selain itu, juga dapat pengaruhi faktor transportas seperti adanya kemacetas, sehingga distribusi daging beku jadi terhambat ke Bengkulu," kata Anjel.
Dengan tidak adanya stok dari Bulog Bengkulu, masyarakat kini hanya bisa mendapatkan daging kerbau beku hanya melalui distributor swasta dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan daging kerbau beku dari Bulog.