BENGKULU, KORANRB.ID – Tahun ini, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Bengkulu bertambah 19 kasus. Saat ini total ada 133 warga Kota Bengkulu yang telah terinfeksi HIV ditambah dengan kasus tahun-tahun sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani berupaya menekan penularan HIV di Kota Bengkulu dengan cara melakukan sosialisasi tentang penyakit HIV yang belum ada obatnya tersebut.
“Kita tetap berupaya menekan angka yang pada tahun 2023 per Desember mengalami kenaikan menjadi 133 kasus HIV yang terkonfirmasi dan sedang menjalani pengobatan,” terang Joni.
BACA JUGA:Harga Pupuk Non Subsidi Turun
Data tersebut dikonfirmasi setelah penderita melakukan tes difasilitas kesehatan di Kota Bengkulu. Dari HIV ini dapat memicu penyakit lainnya seperti Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menurunkan kemampuan imunitas manusia.
“Karena HIV ini belum ada obatnya, jadi yang kita data adalah penderita yang sudah terkonfirmasi mengidap HIV yang sedang mengikuti program pengobatan,” sebut Joni.
Dinkes Kota Bengkulu juga mengawasi ketersediaan obat bagi penderita HIV di Kota Bengkulu. Obat tersebut tersedia di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Bengkulu.
“kita pantau terus ketersediaan obat HIV. Ini disediakan gratis karena program dari pemerintah pusat. Obat ini hanya memperlambat bertambahnya virus HIV di tubuh penderita, bukan untuk menyembuhkan,” ujar Joni.
Dengan bertambahnya 19 kasus HIV tahun 2023 ini, Dinkes Kota Bengkulu berupaya melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang bahayanya penyakit HIV. Dinkes Kota juga bekerjasama dengan pihak-pihak yayasan untuk menekan penyebaran dengan melakukan edukasi dan penyuluhan.
BACA JUGA:Penataan DDTS Habiskan Dana Rp70 Miliar, Tingkatkan Ekonomi dari Pariwisata
“Kita berupaya dengan memberikan sosialisasi, lalu bekerjasama dengan beberapa yayasan, yang ini membantu Dinkes Kota untuk mengendalikan kasus HIV di Kota Bengkulu,” terang Joni.
Joni menekankan masyarakat Kota Bengkulu untuk menghindari seks bebas, Perilaku seks berisiko dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril maupun bekas pakai. Sementara itu, ia juga menyarakan masyarakat untuk menggunakan alat pengaman seperti alat kontrasepsi agar tidak tertular.
“Kami imbau agar masyarakat berprilaku hidup sehat baik dari asupan makanan dan juga prilaku seksnya. Kita harap yang sudah menikah dapat setia ke satu pasangannya,” jelas Joni.
Ia menambahkan, masyarakat yang sudah terinfeksi dan merasa terinfeksi dapat memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Ia juga menjamin kerahasiaan data penderita HIV.
“Intinya bisa cek ke faskes terdekat, dan identias kita jami keamanannya dan kerahasiaanya,” tutupnya.(dna)