BENGKULU, KORANRB.ID – Kedatangan investor dari perusahaan Swiss Green Projects (SGP) yang dijadwalkan pada 21 Desember diundur hingga Februari tahun depan.
Diundurnya pertemuan tersebut lantaran SGP berhalangan datang dikarenakan bertepatan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Riduan Rabu (19/12).
“Diundur karena salah satu anggota dari SGP tidak bisa datang. Karena di tempat tinggal mereka sedang melaksanakan libur panjang yaitu Nataru,” sampai Riduan.
Riduan menjelaskan disamping itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang melarang adanya anggaran saat akhir tahun, padahal DLH Kota Bengkulu telah memasukkan rancangan anggaran di dalam APBD namun itu baru dapat dikaji lagi untuk tahun 2024.
BACA JUGA:22 Lembar Susu Pilpres di Kepahiang Tak Layak
“Kita sudah kaji, namun ada aturan yang tidak membolehkan ada penganggaran pada akhir tahun jadi terpaksa kita lakukan tahun depan,” jelas Riduan.
Riduan menerangkan kerja sama SGP dan Pemerintah Kota Bengkulu terkait kerja sama untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM) serta gas.
Pemerintah Kota Bengkulu telah memilih untuk menjadikan pengolahan sampah tersebut sebagai sumber BBM. Langkah ini merupakan upaya menjaga lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil konvensional.
Riduan menyebutkan bahwa SGP akan berinvestasi sebesar Rp600 miliar untuk proyek ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin pengurai atau pengolahan sampah yang mampu mengubah 40 ton sampah menjadi BBM dengan angka oktan yang mencapai 95.
BACA JUGA:Maret 2024, RUP Wajib Tuntas
"Dengan mengubah sampah menjadi BBM, kami bisa mengurangi dampak lingkungan negatif dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil," ungkapnya. Riduan juga menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya akan membantu mengatasi masalah sampah di kota ini, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
“Ini apabila terealisasi maka akan menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, dan mampu mengatasi permasalahan sampah dan membuat lingkungan akan lebih sehat,” sampai Riduan.
Ia menambahkan sebelumnya DLH Kota Bengkulu telah melakukan peninjauan ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul yang akan menjadi pusat dari proyek pengolahan sampah ini. Investasi tersebut dijadwalkan akan direalisasikan pada tahun 2024 mendatang, pemerintah kota bengkulu pun akan menyiapkan lahan minimal 4 hektar, sebagai lokasi pembangunan pabrik pengelolaan sampah tersebut.
BACA JUGA:Maret 2024, RUP Wajib Tuntas
“Kita kan telah meninjau kemaren, dengan berbagai hambatan yang ada ini kita usahakan tahun 2024 terealisasi dan semua kebutuhan akan kita penuhi,” tutup Riduan.