MUKOMUKO, KORANRB.ID – Data Dinas Kesehatan (Dinkes), jumlah penderita atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Mukomuko hingga Desember 2023 tercatat 32 orang atau kasus. Dari jumlah kasus itu, sebanyak 16 penderita HIV/AIDS telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, S.KM melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jajat Sudrajat, S.KM, jumlah ODHA yang meninggal dunia ini rata-rata usia produktif.
Dijelasnya, penyebab penderita HIV/AIDS meninggal dunia diduga kuat mereka tidak mau lagi mengonsumsi obat secara rutin. Sedangkan 16 ODHA lainnya hingga saat ini dalam kondisi bugar karena rutin minum obat.
BACA JUGA: 4 Air Terjun di Mukomuko Favorit Tujuan Wisatawan Patut Dicoba
Selain itu juga mereka rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke petugas RSUD Mukomuko. “Itu risiko bagi warga yang sudah terpapar virus HIV/AIDS. Kalau tidak rajin minum obat, risikonya sangat fatal, meninggal dunia,” kata Jajad.
Saat ini secara masif Dinkes Mukomuko terus melaksanakan upaya pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS. Salah satu langkah pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS dengan cara melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap orang yang diduga sebagai pekerja seks komersial.
BACA JUGA: HPT jadi Kebun Oknum DPRD, KPHP Mesti Tegas
Selain itu, Dinkes Mukomuko aktif melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Menekan bahaya melakukan seks bebas atau melakukan tindakan yang dapat memicu tertularnya virus mematikan tersebut.
“Pemeriksaan dan sosialisasi terus kita lakukan agar masyarakat kita ini terhindar dari HIV/AIDS. Perlu masyarakat juga ketahui, penyakit ini gampang menular dan belum ditemukan obatnya,’’ sampainya.
Selain itu, HIV/AIDS sangat mematikan bagi pengindapnya. ‘’Maka dari itu, mulai sekarang jauhi tindakan yang dapat memicu tertularnya HIV/AIDS,” ucap Jajad.
Jajad menjelaskan, upaya dini untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Mukomuko bisa dilaksanakan dengan baik sepanjang mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Sebaliknya, jika masyarakat tidak ikut mendukung untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS, maka upaya yang sudah dilakukan oleh Dinkes tidak akan membuahkan hasil.
“Semua memiliki peran untuk memerangi penyebaran HIV/AIDSS. Kami dari tenaga kesehatan akan selalu berusaha memeriksa dan memberikan obat,’’ ujarnya.
Masyarakat juga diminta Dinkes Mukomuko tidak melakukan tindakan yang dapat menularkan atau tertularnya virus mematikan tersebut.
‘’Perbanyak lah kegiatan positif, seperti berolahraga dan memperbaiki iman sesuai kepercayaan yang dianut. Bila sudah terjangkit HIV/AIDS, maka selamanya akan ketergantungan dengan obat untuk mencegah kematian. Virus tersebut belum ada obatnya,’’ demikian Jajad.(pir)