Detailnya, untuk perjalanan Jakarta-Semarang, kendaraan golongan I dari yang semula dikenakan tarif Rp394 ribu berubah menjadi Rp354 ribu. Ada potongan tarif sebesar Rp39.400. Kemudian, kendaraan golongan II dan III mendapat potongan tarif sebesar Rp 60.850. Sehingga yang awalnya harus membayar Rp 608.500 berubah menjadi Rp547.650. Sementara, untuk kendaraan golongan IV dan V, cukup membayar sebesar Rp721.350 usai mendapat potongan sebesar Rp 80.150 dari tarif semula.
BACA JUGA:Nataru Tanpa Petasan
Sedangkan untuk arus balik dari Semarang menuju Jakarta yang berlaku 28 Desember 2023 dan 3 Januari 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, dari GT Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama akan mendapat potongan tarif mulai Rp40.850 hingga Rp83.050. Kendaraan Golongan I misalnya, usai mendapat potongan tarif sebesar Rp 40.850 maka cukup membayar Rp367.650 dari tarif semual Rp408.500. Lalu, untuk kendaraan golongan II dan III yang semula wajib membayar Rp630 ribu, mendapat potongan sebesar Rp 63 ribu. Sehingga, tarif yang dibayar menjadi Rp567 ribu. Untuk kendaraan golongan IV dan V pun sama. Yang semula Rp830.500 menjadi Rp747.450, karena potongan tarif sebesar Rp83.050.
"Potongan tarif tidak berlaku apabila transaksi dengan saldo uang elektronik tidak mencukupi atau tidak terbaca asal dan golongan kendaraan," tegasnya.
Lisye mengungkapkan, pemberlakuan potongan tarif tol sebesar 10 persen ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan tol. Selain itu, diharapkan bisa memaksimalkan distribusi lalu lintas sehingga tidaj terjadi penumpukan kendaraan pada satu tanggal tertentu saja. Terutama pada tanggal-tanggal yang telah diprediksi menjadi puncak arus mudik dan arus balik periode libur Nataru 2023/2023.
Seperti diketahui, puncak arus ini terbagi dalam 2. Yaitu puncak arus mudik pada Jumat, 22 Desember 2023 untuk periode Natal dan Sabtu, 30 Desember 2023 untuk periode Tahun Baru. Sementara, puncak arus balik Natal pada Selasa, 26 Desember 2023 dan Senin, 1 Januari 2024 untuk periode Tahun Baru.
BACA JUGA:Nataru Tanpa Petasan
"Hindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi waktu puncak," ungkapnya.
Di sisi lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 476.160 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 sampai H-5 (18-20 Desember 2023) Hari Raya Natal 2023. Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 20,12 persen dibandingkan dengan lalin normal. Sementara, jika dibandingkan dengan periode Natal 2022, total volume lalin ini meningkat 6,43 persen atau 447.408 kendaraan.
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek ini mayoritas menuju Tinur. Tercatat, sebanyak 200.140 kendaraan (42,03 persen) menuju arah Trans Jawa dan Bandung. Kemudian, 162.652 kendaraan (34,16 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 113.368 kendaraan (23,81 persen) menuju arah Selatan (Puncak).
Pada saat Nataru, selain mobilitas manusia yang masif juga ada peredaran pangan yang lebih banyak dari hari normal. Melihat hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengawasan. Pengawasan ini dilakukan pada sarana peredaran pangan seperti sarana importir, gudang e-commerce, distributor pangan, dan pengetatan pengawasan di perbatasan.
Plt Kepala BPOM Rizka Andalucia kemarin (21/12) menyatakan intensifikasi pengawasan makanan dilakukan karena saat Nataru intensitas peredaran makanan meningkat. “Keamanan pangan merupakan hak dasar manusia yang paling utama dan dijamin undang-undang,” tuturnya.
BACA JUGA: Waspada Upal Jelang Nataru
BPOM berharap pangan olahan yang beredar merupakan pangan yang aman dan bermutu. Artinya harus ada izin edar dan tidak dalam kadaluarsa. Sehingga masyarakat bisa tenang mengonsumsi makanan. “Dilaksanakan oleh 76 UPT BPOM,” beber Rizka. Selain pengawasan di sarana atau toko fisik, BPOM juga mengawasi perdagangan secara online. Pengawasan ini dilakukan sejak 1 Desember sampai 3 Januari 2024.
Sejauh ini sudah 2.438 sarana diperiksa. Rizka merincikan pengawasan itu dilakukan pada 1.123 ritel modern, 833 ritel tradisional, 444 distributor, 23 importir, dan 15 e-Commerce. Dibanding tahun lalu ada peningkatan saran yang diperiksa.