SELUMA, KORANRB.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma mencatat ada sebanyak 237 kasus gigitan hewan tersangka rabies (GHTR) di Kabupaten Seluma. Terbanyak adalah kasus warga digigit anjing.
Sedangkan untuk daerahnya, dari 237 kasus gigitan hewan rabies tersebut, terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Semidang Alas (SA) serta Semidang Alas Maras (SAM).
Kepala Dinas Kesehatan Seluma, Rudi Syawaludin,S.Sos membenarkan hal tersebut, dikatakannya bahwa untuk rinciannya terdiri dari gigitan anjing sebanyak 160 orang, gigitan kucing ada 60 orang dan gigitan kera ada 5 orang. Namun saat ini seluruh korban gigitan hewan penular rabies tersebut telah diberikan vaksin anti rabies (VAR) untuk mencegah penyakit rabies berkembang.
"Untuk kasus terbanyak yakni gigitan anjing, semua korban gigitan telah kita berikan VAR agan aman,"ujar Rudi.
BACA JUGA:Taklimat Dilirik, Sekda: Biasakan Penggunaannya
Dibandingkan tahun lalu, ternyata jumlah kasus gigitan hewan penular rabies meningkat. Karena sebelumnya di tahun 2022 lalu totalnya berjumlah 196 orang, terdiri gigitan anjing ada 164 orang, kucing 30 orang dan kera ada 2 orang.
“Selisihnya sekitar 41 orang lebih banyak di tahun ini dibandingkan tahun 2022 lalu," jelas Rudi.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Muhirin mengatakan bahwa saat ini Dinas Kesehatan bersama 22 puskesmas yang ada di jajaran sigap dalam melakukan pengobatan. Muhirin mengatakan bahwa semua korban gigitan anjing rabies telah diberikan vaksin anti rabies (VAR) untuk mencegah penyakitnya semakin parah.
Selain itu jika ada yang tergigit hewan liar, Muhirin mengimbau agar sebaiknya segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun dan air bersih yang mengalir selama 15 menit untuk penanganan awal.
BACA JUGA:Pemkab Kumpulkan BPD, Wajibkan Bahas APBDes
Lalu bergegas ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk meminta suntik VAR.
"Untuk masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini VAR masih tersedia cukup banyak di Dinas Kesehatan Seluma, jika ada faskes yang kekurangan VAR maka akan segera ditambahkan," imbuhnya.
Untuk stok vaksin anti rabies (VAR), saat ini dikatakanya Muhirin masih aman, karena Dinas Kesehatan bisa mengajukan tambahan VAR ke Dinas Kesehatan provinsi. Jika stok VAR di Dinas Kesehatan Seluma habis.
"Jika nantinya sudah mulai habis, akan kita ajukan tambahan lagi,"pungkas Muhirin.
Untuk diketahui, pada Agustus lalu kasus rabies sempat menggemparkan Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM). Karena hanya membutuhkan waktu tiga hari, ada tujuh kasus rabies terjadi lantaran ada anjing liar misterius yang terinveksi rabies menggigit warga SAM. (zzz)