KORANRB.ID - Mengantisipasi cuaca jelek saat malam tahun baru di Kabupaten Kepahiang sebagaimana prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), masyarakat diminta tetap waspada.
BMKG sendiri, telah merilis peringatan dini potensi terjadinya hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari, saat pergantian tahun baru pada Minggu 31 Desember 2023.
BACA JUGA:Mulai 2024, Pengelolaan Dana Desa di Kepahiang dengan Siskeudes, Ini Kelebihannya
Diperkirakan sebagian besar wilayah di Provinsi Bengkulu akan mengalami hujan lebat sepanjang, Minggu 31 Desember 2023. Seperti, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong, Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kabupaten Kepahiang.
Masyarakat diminta waspada akan potensi hujan ringan sedang-lebat disertai kilat, petir, angin kencang, sehingga berpotensi terjadinya bencana alam hidrometeorologi. Mulai dari banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga angin puting beliung.
BACA JUGA:Berangkut ke MPP, Layanan DPMPTSP Kepahiang Belum Bisa Maksimal
Mengantisipasi kemungkinan terburuk, Plt Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST, Sabtu 30 Desember 2023 menerangkan mulai dari peralatan serta personel dalam kondisi siaga bencana malam tahun baru.
"Semua personel dalam kondisi siaga. Begitu juga dengan peralatan yang sudah kita stand by kan," kata Hendra.
BACA JUGA:DD Suro Bali 2023 Diaudit Inspektorat
Antisipasi bencana juga dilakukan dengan memaksimalkan potensi pemantauan potensi bencana lewat alat Warning Receiver System. Alat ini merupakan peralatan penerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami, berupa smart display.
Dengan Warning Receiver System, para stakeholder dijamin menerima informasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami untuk mengambil langkah penting selanjutnya.
BACA JUGA:2024, Maksimal DD untuk BLT Hanya 25 Persen Saja
Informasi yang disampaikan Warning Receiver System ini sendiri secara real time, yang memberikan informasi gempa secara lebih cepat secara otomatis dari BMKG.
Dalam peringatan dini ini, pemerintah daerah, menerima peringatan, pengambilan keputusan untuk evakuasi atau tidak dan memberi arahan kepada masyarakat berisiko. Masyarakat, akan bereaksi terhadap peringatan dari BMKG dan arahan dari pemerintah daerah.
BACA JUGA:Lelang Randis Over Target, PAD Masuk Rp494, 4 Juta