Pada November 2023, inflasi di Kaltim sebesar 3,30 persen yoy didorong meningkatnya indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau, jasa, transportasi, pakaian, dan perumahan. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 secara yoy positif di semua provinsi di Kalimantan. Kaltim merupakan kontributor tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan, yaitu sebesar 45,90 persen.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kaltim M Syaibani mengatakan, sejalan dengan peningkatan kinerja pemulihan ekonomi tersebut, kinerja fiskal APBN di Kaltim juga melanjutkan kinerja positif. Pendapatan negara tumbuh 12,41 persen yoy diimbangi dengan belanja negara yang tumbuh mencapai 33,72 persen yoy yang disebabkan oleh tambahan alokasi belanja untuk pembangunan IKN.
BACA JUGA:Industri Nasional Tangguh Hadapi Dampak Global
Realisasi pendapatan negara sampai November 2023 sebesar Rp 36,49 triliun atau 105,16 persen dari target, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 34,54 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 1,95 triliun. Penerimaan pajak telah terealisasi sebesar 104,04 persen dari target dan mengalami peningkatan sebesar 12,77 persen yoy.
“Peningkatan tersebut didorong oleh pendapatan pajak terutama pada kegiatan ekspor khususnya batu bara, perdagangan, transportasi dan pergudangan, industri pengolahan serta kepatuhan pembayaran pajak,” ungkapnya.
BACA JUGA:Bulog Salurkan 100 Ton Beras
Namun demikian, penerimaan pajak sedikit tertahan akibat perlambatan pajak perdagangan internasional di mana penerimaan bea keluar mengalami penurunan sebesar -64,42 persen akibat koreksi harga referensi komoditas batu bara serta CPO.
Dari sisi PNBP, kinerja penerimaan sampai November 2023 telah mencapai Rp 1,95 triliun atau 117,47 persen dari target dan mengalami pertumbuhan sebesar 6,39 persen yoy. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan pada seluruh komponen PNBP yaitu PNBP lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).
BACA JUGA:Raih Juara Festival Vokasi AHM, Guru dan Siswa SMK Wakili Bengkulu ke Nasional
Sementara kinerja belanja sampai November 2023 terealisasi sebesar Rp 49,71 triliun atau 72,35 persen dari pagu sebesar Rp 68,71 triliun, terdiri dari belanja kementerian atau lembaga yang terealisasi sebesar Rp 20,19 triliun atau 56,37 persen dari pagu sebesar Rp 35,82 triliun, dan belanja transfer ke daerah yang terealisasi sebesar Rp 29,52 triliun atau 89,75 persen dari pagu sebesar Rp 32,89 triliun.
“Peningkatan belanja kementerian atau lembaga umumnya didorong oleh masifnya pelaksanaan pembangunan IKN 2023, yang sebagian besar merupakan belanja modal. Sementara itu, realisasi TKD digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pelayanan publik daerah,” tuturnya.
BACA JUGA:Siaga Bencana Malam Tahun Baru
Sedangkan, realisasi pendapatan APBD Kaltim sampai November 2023 sebesar Rp 43,05 triliun atau 95,82 persen dari target APBD 2023. Pendapatan APBD didominasi dari dana transfer (TKD) dan PAD. Pendapatan dari dana transfer sampai dengan bulan November 2023 sebesar Rp 30,61 triliun atau 91,70 persen dari target.
Pendapatan dari dana transfer dan PAD masing-masing berkontribusi sebesar 71,10 persen dan 28,90 persen terhadap total pendapatan daerah. Dengan demikian, dukungan dana pusat masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan di Kaltim. Sementara itu, realisasi belanja APBD sampai November 2023 sebesar Rp 37,33 triliun atau 75,78 persen dari pagu sebesar Rp 49,26 triliun. (ndu/k8)