KORANRB.ID – Program Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu “Merdeka Sampah” sepanjang 2023 dinilai belum maksimal.
Ditarikan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di wilayah pemukiman masyarakat menimbulkan permasalahan baru.
BACA JUGA:ASN Pasangan Caleg, Jangan Lakukan Pertemuan Politik di Rumah
TPS ditarik, diharapkan masyarakat bisa mengolah sampahnya sendiri, namun tidak demikian yang terjadi. Sampah rumah tangga masih saja marak berserakan dimana-mana.
Walaupun program yang digagas cukup baik, tetapi karena belum ada keberlanjutan menyebabkan hasil dari program belum maksimal.
Secara gagasan, Merdeka Sampah dinilai cukup baik untuk kemandirian manajemen pengelolaan sampah dan membiarkan masyarakat dapat berperan aktif membersihkan sampah.
BACA JUGA:Asidewi Target Bangun “Kampung Tabut”
Tetapi untuk program lanjutan setelah TPS ditarik masih abu-abu. Bahkan meninggalkan beberapa permasalahan seperti saat ini terjadinya pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya yang diakibatkan dari penarikan TPS disetiap kawasan pemukiman.
Koordinator Magister Adm Publik (MAP) Universitas Bengkulu, Prof. Assoc. Dr. H Sugeng Suharto. MM. MSi menyebutkan Pemkot Bengkulu agar dapat memikirkan gagasan-gagasan lanjutan setelah TPS ditarik.
BACA JUGA:Limbah B3 Dipihakketigakan, DLH Cuma Lakukan Pengawasan
“Kebijakannya bagus, tetapi harus diingat, keberlanjutan pembangunan perlu dilakukan, seperti salah satu program Merdeka Sampah dengan menarik TPS dilingkungan pemukiman yang memiliki gagasan baik untuk kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah, tetapi permasalahannya setelah diterapkan, langkah selanjutnya apa, itu yang harus diperbaiki oleh Pemkot,” kata Sugeng.(dna)