TUBEI, KORANRB.ID - Dari 3 objek wisata yang dibebankan Pendapatan Asli Daerah (PAD), hanya 1 yang menyetor penuh PAD. Yakni pengelola Objek Wisata Air Putih di Desa Bioa Putiak, Kecamatan Pinang Belapis yang dibebankan PAD Rp40 juta. Sementara 2 objek wisata lain, Pulau Harapan Danau Tes di Kelurahan Tes, Kecamatan Lebong Selatan dan Danau Picung di Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Tubei tak sampai 50 persen.
''Untuk dua objek wisata yang belum menyetor penuh PAD 2023 akan kami surati kembali. Kalau memang tidak sanggup, akan kami ganti pengelolanya,'' kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong, Riki Irawan, S.Sos, M.Si.
BACA JUGA:Seluruh Desa Belum Lapor DD 2023
Sesuai klarifikasi yang pernah disampaikan pihak pengelola Danau Picung dan Pulau Harapan, target PAD tidak tercapai karena jumlah kunjungan sepanjang tahun 2023 yang memang sepi.
Namun untuk kepastiannya, Disparpora akan membentuk tim khusus yang bertugas melakukan uji petik. Soalnya penetapan target PAD didasarkan pada potensi yang ada sesuai hasil kajian Disparpora bersama Badan Keuangan Daerah (BKD).
''Itupun melewati pembahasan panjang yang juga disepakati pihak pengelola. Artinya kalau realisasinya tidak tercapai, pihak pengelola harus menyertakan alasan yang logis berdasarkan fakta,'' terang Riki.
BACA JUGA:Rebut Kuota Bedah Rumah 2024
Sementara Kabid Pendapatan dan Bagi Hasil, BKD Kabupaten Lebong, Monginsidi, S.Sos mengatakan, tahun ini target PAD untuk ketiga objek wisata itu tidak dinaikkan. Angkanya tetap Rp70 juta sesuai target tahun 2023. Hal itu menindaklanjuti realisasi yang tidak mencapai target dengan angka capaian berkisar 70 persen.
''Namun jika di semester pertama nanti realisasinya maksimal, targetnya bisa dinaikkan untuk semester kedua. Angkanya akan ditambah saat perumusan APBDP (anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan, red),'' tukas Riki. (sca)