KORANRB.ID - Adanya musibah tenggelam yang menewaskan Fitri Herlita (19), gadis asal Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan ternyata menyimpan cerita tersendiri disekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Napal Jungur, Maman Yudiansyah mengaku pihaknya telah memberikan palang peringatan jauh sebelum kasus tenggelam terjadi.
BACA JUGA:Dugaan Pungli, Ketua PP Kembali Diperiksa Polisi
Karena di TKP yang merupakan lubuk sungai. Memiliki kedalaman mencapai 4 meter, jika tidak terlatih tentunya akan sangat berisiko, terlebih lagi lokasinya jauh dari pantauan pokdarwis.
"Sudah kita berikan palang (plakat, red) sebelumnya, karena memang lokasi tersebut cukup berbahaya untuk berenang lantaran dalam. Selain itu lokasinya juga jauh dari pengawasan panitia," ungkap Maman Yudiansyah.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kapolres Seluma, AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kapolsek Sukaraja, Iptu. Catur Teguh Susanto, SH. Dikatakannya berdasarkan fakta yang didapat, korban diketahui tidak bisa berenang, sehingga saat tenggelam di lubuk sungai, korban tidak bisa menyelamatkan dirinya dan sulit untuk muncul ke daratan.
BACA JUGA:Rahmatan Kurniawan Siap Lakukan Perubahan di SelumaBACA JUGA:Pastikan Pantai Cemoro Sewu Bebas Pungli
"Saat korban masuk ke lubuk sungai, korban tidak muncul lagi ke atas. Kemudian korban sempat disusul menyelam dan ditarik oleh temannya, namun terlepas," ungkap Kapolsek.
Kejadian ini bermula terjadi pada Minggu (7/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Pada awalnya korban pergi bersama tiga orang rekannya ke kolam pemandian keluarga di Desa Wisata Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Belanja Operasional Setwan Seluma 2021, KN Capai Rp1,5 miliar
Sekitar pukul 16.00 WIB korban bersama rekannya memutuskan untuk mandi ke arah lubuk sungai yang berada sedikit jauh diatas pemandian keluarga.
Namun saat masuk ke dalam lubuk, korban tidak kembali muncul ke permukaan, melihat hal janggal tersebut, rekan korban bergegas menyelam untuk mencari korban namun rekan korban mengaku kehabisan nafas dan korban terlepas.
BACA JUGA:Dana Banpol Masuk APBD-P 2024
Lalu rekan korban mulai panik dan terus melakukan pencarian, selang 30 menit akhirnya rekan korban berinisiatif memanggil Ketua Pokdarwis beserta anggota untuk membantu mencari korban.
Aksi pencarian bersama dilakukan selama 20 menit dan akhirnya korban mampu diangkat ke permukaan, diketahui posisi korban sebelumnya tersangkut di dasar lubuk sungai sehingga sulit dijangkau.