Kemenperin: Insentif Otomotif Mendesak, Penjualan Mobil Terus Turun

Minggu 30 Nov 2025 - 22:13 WIB
Reporter : M. Rizki Amanda Lubis
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID - Kementerian Perindustrian menilai insentif otomotif mendesak diterapkan untuk memperkuat industri otomotif nasional.

Upaya ini diperlukan karena penjualan kendaraan dalam negeri terus melemah sepanjang 2025 meski penjualan kendaraan listrik impor meningkat.

Penjualan mobil dan industri otomotif tercatat menurun cukup tajam sepanjang Januari–Oktober 2025. 

Kemenperin menyebut kondisi ini tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung terhadap utilisasi pabrik, investasi, serta potensi ancaman PHK di sektor otomotif.

BACA JUGA:Pengumuman 3 Besar Lelang Sekda Bengkulu Tengah Tunggu Rekomendasi BKN

BACA JUGA:Perjuangkan TPP ASN Tanpa Potongan di Tahun 2026

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, mengatakan pasar otomotif perlu intervensi kebijakan agar produksi tetap terjaga. 

“Jadi, keliru jika kita menyatakan industri otomotif sedang dalam kondisi kuat dengan hanya mengandalkan indikator pertumbuhan kendaraan pada segmen tertentu,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu 30 November 2025.

Menurut Febri, penjualan kendaraan listrik (EV) memang meningkat, tetapi 73 persen dari 69.146 unit penjualan EV tahun 2025 berasal dari impor. 

“Penurunan tajam penjualan kendaraan bermotor roda empat jauh di bawah angka produksinya di kala penjualan kendaraan EV impor naik tajam adalah fakta yang tidak bisa dihindari,” kata Febri.

BACA JUGA:Komitmen Tinggi untuk Pendidikan dan Guru, Gubernur Helmi Diganjar Penghargaan Nasional

BACA JUGA:Budaya Tionghoa Indonesia! Berikut 4 Fakta Menarik Tradisi Cio Tao

Ia menambahkan, banyaknya pameran otomotif bukan indikator kekuatan industri. “Banyaknya pameran otomotif adalah upaya dan perjuangan industri untuk tetap mempertahankan demand di tengah anjlok penjualan domestiknya dan sekaligus melindungi pekerjanya dari PHK,” ujarnya.

Penjualan Mobil Turun Dua Digit

Data Gaikindo menunjukkan penjualan wholesales Januari–Oktober 2025 mencapai 634.844 unit, turun 10,6 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan retail juga merosot 9,6 persen menjadi 660.659 unit.

Kategori :