Kemenperin Tingkatkan Mutu Kemasan Produk Industri Nasional, Wujudkan Daya Saing Global

Kamis 04 Dec 2025 - 23:02 WIB
Reporter : Fazlul Rahman
Editor : Fazlul Rahman

JAKARTA - Kementerian Perindustrian menegaskan pentingnya penguatan mutu dan inovasi kemasan sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional, baik di pasar domestik maupun global. Sebab, kualitas kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga menjadi medium komunikasi nilai dan citra suatu merek.

“Kemasan yang memenuhi standar mutu akan melindungi produk sepanjang distribusi dan penyimpanan, serta membentuk persepsi konsumen. Di era persaingan global, kemasan adalah bagian dari strategi daya saing industri nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/12).

Menperin menegaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan mutu industri melalui kolaborasi para pemangku kepentingan, mulai dari regulator, pelaku industri, akademisi, hingga masyarakat. “Komitmen terhadap mutu, baik dari sisi produk maupun layanan, merupakan kunci keberhasilan industri Indonesia untuk menjadi tangguh dan unggul,” ujarnya.

BACA JUGA:Propam Polres BS Tertibkan Anggota Bergaya Hidup Mewah

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Emmy Suryandari menyampaikan, BSKJI berkomitmen untul terus memperkuat ekosistem layanan industri melalui penyediaan jasa teknis yang kredibel, penerapan standar yang berbasis sains, serta pengembangan kapasitas lembaga agar mampu menjawab kebutuhan industri yang semakin kompleks.

“Upaya ini kami lakukan tidak semata-mata untuk menjamin mutu produk, tetapi juga untuk memastikan bahwa layanan publik yang diberikan pemerintah dapat diakses secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kinerja,” tutur Emmy pada pembukaan Forum Komunikasi Publik BBKFK 2025 yang mengangkat tema “Kemasan Unggul, Produk Berkualitas: Solusi Menjaga Daya Saing Produk” di Jakarta, Kamis (4/12).

Dalam konteks tersebut, dari sisi penguatan tata kelola, BSKJI terus mendorong reformasi kelembagaan di unit pelayanan teknis. Saat ini, 14 dari 24 balai di bawah binaan BSKJI telah menyandang status Badan Layanan Umum (BLU), yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan layanan publik.

Selain itu, sejumlah balai telah berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) maupun Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari Kemenpan RB sebagai wujud komitmen kami terhadap integritas, akuntabilitas, dan pelayanan yang berkualitas.

“Dalam upaya peningkatan mutu dan daya saing produk industri nasional, Kemenperin melalui BSKJI memberikan dukungan jasa teknis yang disediakan oleh 24 balai yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Emmy.

Selain itu, BSKJI juga menetapkan dan memberlakukan standar seperti SNI wajib untuk produk industri, serta Standar Industri Hijau sebagai jaminan kualitas produk.

BACA JUGA:Pelindo Tanam 5.000 Pohon di Kawasan Pelabuhan

“Kita ingin memastikan bahwa industri Indonesia tidak hanya mampu memproduksi dalam skala besar, tetapi juga mampu menghadirkan produk berkualitas tinggi, berdaya saing global, dan bernilai tambah tinggi. Kemasan adalah elemen penting dari strategi itu,” papar Emmy.

Kepala BSKJI menyambut dengan antusias Forum Komunikasi Publik yang diselenggarakan BBKFK ini sebagai langkah bersama dalam memperkuat daya saing industri Indonesia. “Semoga forum ini membawa semangat baru, ide konstruktif dan komitmen nyata untuk mutu produk nasional,” ujar Emmy.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK) Siti Rohmah Siregar mengemukakan, pihaknya terus memperkuat layanan teknis untuk mendukung industri, didukung fasilitas laboratorium uji dan kalibrasi yang telah terakreditasi internasional.

“Jasa layanan teknis BBKFK ditunjang oleh sarana laboratorium uji dan kalibrasi yang telah terakreditasi ISO 17025, serta lembaga sertifikasi produk dan sistem manajemen mutu yang juga telah terakreditasi,” tutur Siti.

Tags :
Kategori :

Terkait