KEPAHIANG, KORANRB.ID - Kabupaten Kepahiang dalam status waspada bencana. Usai longsor di jalan lintas Kepahiang-Kabawetan saat awal pekan, bencana pohon tumbang di liku 9 Desa Tebat Monok Kepahiang kembali terjadi, Kamis, 11 Januari 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Kondisi di atas sempat membuat macet arus lalu lintas yang menjadi penghubung Kepahiang-Kota Bengkulu tersebut. Terpantau di lokasi, Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang menurunkan 1 unit alat berat untuk menyingkirkan pohon tumbang dari badan jalan.
Dilaporkan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun tercatat, 1 unit rumah warga milik Sumaryo terdampak akibat pohon tumbang. Plt. Kepala BPBD Kepahiang Hendra, ST yang langsung ke lokasi menerangkan, proses evakuasi berlangsung sekitar 1 jam. Jelang Maghrib sekitar pukul 18.30 WIB arus lalu lintas sudah kembali normal.
BACA JUGA:Seleksi Dibuka, Pemprov Siapkan Rp20 Miliar untuk PHD
"Petugas dan alat berat langsung kita kerahkan. Untuk korban jiwa tak ada. Ada 1 unit rumah terdampak pohon tumbang di lokasi," terang Hendra.
Terkait kondisi cuaca ekstrem yang terus melanda Kabupaten Kepahiang hampir sepekan terakhir, pihaknya mengimbau masyarakat tetap waspada.
Apalagi dengan kondisi secara geografis Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori daerah rawan bencana. Di Kabupaten Kepahiang sendiri, dari pendataan terakhir yang dilakukan BPBD setidaknya ada 62 titik di wilayah desa/kelurahan Kabupaten Kepahiang masuk dalam kategori rawan bencana.
BACA JUGA:Pasca Operasi Nataru, Personel Polda Diberi Dukungan Psikososial
Mulai dari titik rawan dari bencana banjir, longsor hingga puting beliung. Dari sebaran titik rawan bencana tersebut, terbanyak berada di Kecamatan Kepahiang. Yakni, tersebar di 5 kelurahan dan 9 desa.
"Warga yang berada di daerah rawan bencana mesti lebih waspada lagi. Apalagi memang kondisi terkini di daerah kita cucanya memang sedang tak bersahabat," imbau Hendra.(oce)