KAUR, KORANRB.ID - Sungguh miris melihat kondisi jalan di Desa Kepala Pasar Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur. Pasalnya, jalan di desa ini ketika diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pasti terendam banjir.
Tak tanggung-tanggung, terkadang genangan air bisa sampai setinggi lutut orang dewasa. Bahkan jika memang hujan deras terjadi cukup lama, air juga bisa masuk kerumah warga.
BACA JUGA:Antisipasi Banjir Akibat Drainase Tersumbat, Personel TNI Bersihkan Pasar Atas
Menurut pengakuan Mazni (60) warga setempat yang berjualan sarapan pagi, faktor utama yang membuat jalanan di desanya sangat mudah banjir karena tak adanya saluran irigasi.
"Tak ada saluran irigasi, atau Siring makanya kalau hujan air ini cepat sekali tergenang di jalan," ucapnya Jumat 12 Januari 2023.
Dikatakan Mazni, dahulu terdapat saluran irigasi di jalan tersebut. Namun karena tak ada pemeliharaan sama sekali dari Pemerintah kini saluran irigasi sudah tak berpungsi lagi karena sudah tertimbun endapan tanah yang tak pernah di bersihkan.
BACA JUGA:Revitalisasi Pasar Panorama Rp 300 Juta, Dari Drainase, Pelataran Hingga TPS
"Terhitung sudah 5 tahun, kondisinya seperti ini. Dulu irigasi ada sekarang telah tertimbun," terangnya.
Sepengetahuan Mazni, jalan ini adalah jalan milik Provinsi Bengkulu karena merupakan jalan lintas Kabupaten Kaur. Yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, karena jalan Ini merupakan salah satu akses menuju Provinsi Lampung.
"Status jalan yang milik provinsi seharusnya mendapatkan perhatian lebih," tegasnya.
Dia juga menyayangkan janji-janji palsu anggota dewan yang pada saat hendak mencalonkan diri berjanji akan memperbaiki jalan dan saluran irigasi di desanya. Mazni dan warga setempat, berharap pemerintah akan lebih memperhatikan kondisi jalan dan irigasi di desannya sehingga ketika hujan tidak akan terjadi banjir lagi.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Bikin Petani di Lebong Merana, Panen Terancam Gagal
"Ya harapannya, irigasi segera dibangun. Sudah 5 tahun kondisinya seperti ini masa pemerintah tutup mata," tukasnya.
Sementara saat RB meminta konfirmasi, dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur terkait dengan saluran irigasi yang tidak ada tersebut. Baik Dinas Perkim maupun Dinas PUPR hingga kini belum memberikan keterangan. (cil)