Tiga Hari Kedepan, Kaur Diprediksi Diguyur Hujan, Warga Diminta Waspada Bencana

Minggu 14 Jan 2024 - 22:49 WIB
Reporter : Rusman Afrizal
Editor : Ade HR

BINTUHAN, KORANRB.ID - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu memperkirakan Kabupaten Kaur akan dirundung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tiga hari kedepan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Prakirawan BMKG Bengkulu Winda Ayu Kusumawati, Sabtu (13/1).

 "Untuk wilayah Kaur, hasil pengecekan kita diperkirakan hujan akan terus turun tiga hari kedepan, dengan intensitas rendah hingga sedang  di siang sampai malam hari," terangnya.

Dia mengungkapkan, hampir seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu saat ini sedang memasuki musim penghujan.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat yang dekat dengan kawasan laut, sungai, serta pegunungan agar tetap waspada akan terjadinya bencana baik banjir maupun tanah longsor.

BACA JUGA:1 Tahun, 16 Kasus Kebakaran di Kaur

"Karena cuaca sedang buruk, diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Apalagi saat sedang hujan," pesan Ayu.

Senada dengan BMKG, l Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur juga mengimbau masyarakat untuk waspada terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor.

 Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kaur Muljunias ST, melalui Kabid Tanggap Darurat Yanto, S.Sos.

"Tetap waspada terutama saat melintasi wilayah yang rawan bencana," ujar Yanto.

Dijelaskannya ada beberapa kecamatan yang jika berkaca dengan tahun-tahun sebelumnya kerap terjadi bencana longsor dan banjir. 

Beberapa kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Tetap, Kecamatan Luas, Kecamatan Muara Sahung, Semidang Gumai, Kinal, Tanjung Kemuning, Kaur Utara, Nasal dan Kecamatan Kaur Tengah.

"Yang sangat rawan itu salah satunya adalah jalanan menuju Kecamatan Muara Sahung, Nasal, dan Kinal. Karena wilayah tersebut banyak sekali perbukitan," terang Yanto.

BACA JUGA:Anggaran Kebencanaan BPBD Hanya Rp200 Juta

Daerah tersebut rawan terjadi longsor sebab, masyarakat setempat sudah membuka lahan tersebut untuk perkebunan. Hal ini membuat kontur tanah menjadi lembut, karena tidak adanya lagi pohon besar sebagai penopang.

Kategori :