KORANRB.ID – Ancaman abrasi yang terjadi di Bengkulu Utara (BU) semakin luas dan semakin parah terjadi di BU.
Bahkan hampir diseluruh kecamatan yang berada di sepanjang pantai barat sumatera di BU dilanda abrasi dan semakin parah.
Kondisi abrasi ternyata bukan hanya terjadi di Kecamatan Air Napal, Lais, Batik Nau dan Ketahun yang memang dapat terlihat langsung saat melintasi jalinbar BU – Mukomuko.
BACA JUGA: Hari Pertama Kerja, Kapolres Mulai Sisir Kota Arma
Namun abrasi juga terjadi di Kecamatan Putri Hijau tepatnya di Desa Pasar Sebelat yang juga wilayahnya berbatasan langsung dengan laut.
Bahkan abrasi tersebut bukan hanya sudah menggerus kawasan konservasi namun juga sudah menyebabkan kawasan perkebunan masyarakat terus tergerus dan mendekatnya kawasan bibir pantai.
BACA JUGA:Pertahankan Berobat Gratis, Pemkab Tambah Rp19 Miliar
Sehingga dikhawatirkan jika tak segera tertangani oleh pemerintah maka abrasi akan mengancam kawasan pemukiman masyarakat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eka Hendriyadi, SH, MH menerangkan jika penanganan permasalahan abrasi terus menjadi prioritas pemerintah.
Bahkan Pemkab BU sempat mengundang Komisi V DPR dalam rangka penanganan permasalahan abrasi di BU yang semakin parah.
BACA JUGA:Persetujuan APBDes Tuntas, Desa Ajukan Pencairan BLT
“Karena terkait dengan kawasan pantai yang terjadi tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat, sehingga kita aktif mengajukan program ke pemerintah pusat,” kata Eka.
Kondisi abrasi memang diakuinya terus mendekati kawasan pemukiman masyarakat, bahkan hal ini terjadi di seluruh titik yang terjadi abrasi.
Namun memang beberapa program pemerintah pusat belum bisa menjangkau seluruhnya kawasan yang terjadi abrasi di BU.
BACA JUGA:Hari Pertama Bertugas, Kapolres Ingatkan Anggota Kedepankan Pelayanan