KORANRB.ID- Suku Asmat adalah salah satu suku yang ada di Papua Selatan. Dimana suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Adapun populasi suku Asmat terbagi dua, yang pertama tinggal di pesisir pantai dan yang kedua tinggal di bagian pedalaman.
BACA JUGA:Ini Daftar 5 Suku Terbesar di Papua, Punya Tardisi Unik
Dimana kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial serta ritual.
Populasi di pesisir pantai selanjutnya terbagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu suku Bisman yang berada di antara Sungai Sinesty dan suku Simai di Sungai Nin.
BACA JUGA:Fakta Unik Keberadaan Suku Gaib di Indonesia,Punya Harta Melimpah dan Bikin Merinding
Suku ini sangat dikenal dengan hasil ukiran kayu tradisional yang sangat khas. Beberapa ornamen motif yang sering kali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat merupakan mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis.
BACA JUGA:Menilik Suku Bawean dan Budaya Perantaunya yang Terkenal
Namun demikian tidak berhenti sampai disitu saja, sering kali juga ditemui ornamen atau pun motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematiannya.
Bagi para penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu merupakan lebih dari sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melaksanakan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.
BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya
Secara etimologi, Suku Asmat merupakan nama dari sebuah suku yang ada di Papua Selatan, Indonesia.
Adapun Asmat adalah sebuah nama yang diduga berasal dari ungkapan As Akat, kata dalam Bahasa Asmat berarti orang yang tepat.
BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Merantau Suku Madura, Kamu Sudah Tahu Belum?
Ada juga yang lain mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari Osamat, dimana sebuah kata yang berarti manusia dari pohon. Wilayah yang ditempati Suku Asmat merupakan wilayah dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai.