KORANRB.ID - Memasuki musim hujan di awal tahun, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Prediksi yang dikeluarkan BMKG bahwa puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi Januari hingga Februari 2024.
Ketika curah hujan sedang tinggi, beraktivitas menggunakan mobil juga memerlukan kewaspadaan karena visibilitas pengendara dapat terganggu dan permukaan jalan menjadi lebih licin. Menghadapi situasi ini, berbagai fitur yang ada pada mobil memegang peran penting dalam kenyamanan serta keamanan selama perjalanan.
Dalam upaya meningkatkan keamanan, Suzuki telah melengkapi berbagai fitur seperti 3-point signature LED DRL (Daytime Running Light), Autolight with Guide Me Light, kamera 360, defogger dan ESP (Electronic Stability Program) pada Grand Vitara yang sangat bermanfaat ketika berkendara pada saat hujan.
Menurut 4W Marketing Director PT SIS, Harold Donnel, untuk menghadapi curah hujan yang meningkat ini perlu adanya persiapan yang ekstra. Pengendara dapat memaksimalkan pemanfaatan fitur-fitur pada kendaraan sebagai salah satu langkah mempersiapkan diri untuk berkendara di musim hujan.
“Sebagai negara yang didominasi oleh penduduk berusia produktif, tingkat mobilitas masyarakat Indonesia terhitung cukup tinggi. Curah hujan yang tinggi pun tidak menjadi penghambat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Suzuki menyadari bahwa kendaraan menjadi penunjang utama sebagian besar kegiatan masyarakat. Berlandaskan kebutuhan tersebut, kami menyematkan berbagai fitur tepat guna pada kendaraan yang dapat membantu pengendara menghadapi segala perubahan cuaca yang bisa terjadi kapan pun,” papar Harold.
BACA JUGA:Efisiensi Pembangunan Liku Sembilan, Pemprov Dorong Keberlanjutan Tol
Ketika berkendara dan cuaca sedang tidak bersahabat, membuat visibilitas pengendara mengalami penurunan terutama dalam melihat objek yang ada di sekitar. Dalam keseharian di jalan, banyak pengendara yang menyalakan lampu hazard dengan maksud sebagai penanda bagi kendaraan lain.
Akan tetapi penggunaan lampu utama sebenarnya lebih tepat digunakan untuk memberikan tanda posisi kendaraan. Cara lain dalam memberikan penanda adalah memanfaatkan DRL (Daytime Running Light), seperti yang telah dihadirkan oleh Suzuki di Grand Vitara, yaitu adanya 3-point signature LED DRL (Daytime Running Light) yang ikonik.
Dengan adanya DRL, pengendara lain dapat lebih mudah mengidentifikasi keberadaan Grand Vitara. Selain itu, pengendara juga tidak perlu khawatir karena pada lampu utama juga telah dilengkapi dengan Autolight with Guide Me Light yang dapat mengotomatisasi aktifnya headlight saat berkendara di kondisi yang gelap, serta dapat memberikan penerangan beberapa saat ketika pengendara akan keluar maupun masuk ke dalam unit Grand Vitara.
Selain jarak pandang yang terganggu akibat intensitas hujan yang tinggi, pengendara akan sulit untuk mengetahui batas lintasan perjalanan maupun pergerakan kendaraan lain terutama pada titik-titik blind spot kendaraan. Jika menggunakan cara terdahulu, banyak ditemukan pengendara yang membuka kaca jendela untuk memastikan kondisi di sekitar kendaraannya.
Kini teknologi seperti fitur kamera 360 yang telah disematkan pada Grand Vitara dapat meningkatkan rasa aman bagi pengendara di tengah hujan lebat. Fitur ini menggabungkan tangkapan video dari 4 kamera yang tersebar di area depan, samping kanan dan kiri, serta belakang mobil untuk meningkatkan visibilitas pengendara. Sehingga pengendara dapat melihat gambaran visual pada bagian blind spot di sekitar kendaraan hanya dengan mengakses fitur kamera 360 pada head unit Grand Vitara.
BACA JUGA:Target PBB-P2 Naik 2 kali Lipat
Fitur lainnya, defogger. Defogger merupakan pemanas yang memiliki dua fungsi yaitu membantu menghilangkan embun pada bagian kaca mobil dan mengatur suhu kabin agar terjaga dengan baik.
Untuk menghilangkan embun yang menghalangi visibilitas pengendara, defogger dapat diaktifkan dengan cara menekan tombol switch yang ada pada panel dashboard ketika mesin sedang bekerja. Dengan demikian sistem pemanas akan aktif dan dapat meminimalisir pengembunan pada kaca mobil.
Setelah 15 menit, defogger akan mati secara otomatis. Meskipun demikian, sebaiknya sistem ini segera dimatikan setelah selesai digunakan untuk menjaga keawetan baterai aki pada kendaraan.