KORANRB.ID- Dalam sejarah mengenai hijab, kapan lahir dan siapa muslima yang pertama kali menggunakan hijab di Indonesia, belum diketahui secara pasti siapa pencetusnya. Selain itu, sejarah mengenai lahirnya hijab dan perkembangannya di Indonesia masih belum banyak diungkap dan tidak banyak menjadi perhatian para sejarawan, baik itu peneliti sejarah ataupun para hijaber dan desainer dari hijab itu sendiri.
BACA JUGA:Orangtua Siswa Ketapel Guru Divonis 13 Tahun Penjara
Sejarah adanya hijab di Indonesia, apabila mau dikaji lebih mendalam lagi, maka akan ditemukan nama-nama mujahidah yang merupakan pejuang muslimah yang ada pada masanya dan mereka berjuang dengan memakai hijabnya.
Tengku Fakinah dari Aceh dan Opu Daeng Siradju dari Sulawesi Selatan, selain Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Rahmah El Yunusiyyah, Cut Nyak Dhien dan Nyai Ahmad Dahlan, mereka adalah pejuang muslimah.
BACA JUGA:Menilik Keberadaan Suku Muyu di Papua, Mempunyai kekuatan Supranatural
Dikutip dari berbagai sumber mengenai sejarah hijab di Indonesia, sekitar pada abad 20 masih belum banyak ditemukan.
Denys Lombard, seorang peneliti dari Prancis dalam bukunya menerangkan bahwa ada seorang wanita Aceh dengan baju panjang dan hijab tertutup rapat, dizaman Kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
BACA JUGA:Penghuni Tanah Papua dan Tradisi Uniknya Suku Dani, Suku yang Suka Berperang
Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan Aceh sudah sejak abad ke-17 sudah menutup auratnya.
Dalam buku yang ditulis oleh sejarawan Muhammad Ali Hasjmi yang berjudul 59 Tahun Aceh Merdeka Dibawah Pemerintahan Ratu, menerangkan bahwa selain pakaian masyarakat biasa, hijab juga menjadi pakaian didalam lingkup kesultanan.
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Selain itu, dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa para prajurit wanita di kesultanan Aceh pada zaman itu memakai pakaian yang cukup sopan serta tidak menyalahi peraturan dalam agama Islam.
Ada juga sumber lain mengenai hijab di Indonesia sebelum abad ke-20, yaitu terdapat dalam situs Media bahwa ada sebuah foto yang berjudul Vrouwen behonderende bij het sultanaat Koetaradja, terdapat seorang perempuan kesultanan Kutaraja dengan baju panjang dan selendang yang menutupi kepalanya.
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Adapun foto tersebut diambil sekitar tahun 1903 atau satu abad setelah berakhirnya Kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke-19.