BACA JUGA:Asal-Usul Hingga Tradisi Suku Tengger, Salah Satunya Upacara Kasada
Opu Daeng menjadi ketua Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) Pada 14 Januari 1930, kemudian di tahun 1950 ia pernah menjadi anggota TNI.
Dalam buku sejarah setengah abad Pergerakan Wanita Indonesia yang disusun oleh Kongres Wanita Indonesia Pada tahun 1929 di Jakarta, terdapat dalam foto tersebut mereka memakai hijab.
BACA JUGA:Ciri Khas Suku Sunda, Sejarah dan Asal-Usul Serta Budayanya
Lalu pada pada 14-15 September 1938 di Yogyakarta pada Konferensi Perikatan Perkumpulan Istri Indonesia dan Kongres Perempuan Indonesia ketiga, terlihat mereka juga mengenakan hijab.
Kebanyakan kaum perempuan pada masa itu belum mengenakan hijab, menurut Prof. Ahmad Mansur Suryanegara, hal tersebut dikarenakan masalah ketauhidan pada masa itu lebih di utamakan fiqih, sehingga menutup aurat belum dibicarakan.
BACA JUGA:Asal-usul Suku Jawa Hingga Tradisi Uniknya di Indonesia
Selain itu, selama ini sering terdengar pula kalau hijab tersebut dianggap sebagai budaya dari Arab dan bukan merupakan identitas muslimah Indonesia yang diturunkan dari generasi ke generasi.
BACA JUGA:Suku-suku di Pulau Jawa, Salah Satunya Suku Tengger, Punya Tradisi Unik
Namun demikian, setelah ditelusuri dan dikaji, fakta sejarah tidaklah menunjukkan demikian, dimana hijab merupakan identitas asli muslimah Indonesia sejak ber abad-abad yang lalu, walaupun pada masa itu hanya berupa selendang yang dikerudungkan di atas kepala.
BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya
Walaupun sejarah hijab di Indonesia, yang terjadi pada pra maupun awal-awal Indonesia merdeka, dimana pemakaian hijab masih ada yang belum sempurna, tetapi sebagai muslimah Indonesia kita tetap harus berhijab sesuai dengan syariat Islam.
BACA JUGA:Suku Minahasa, Punya Sistem Pemimpin yang Terkuat serta Tradisi Unik
Apalagi pada zaman sekarang sudah banyak ulasan fiqih, baik secara online maupun ofline yang menjelaskan tentang wajibnya kita menutup aurat secara sempurna, tidak seperti zaman dahulu. (**)