KORANRB.ID – Tahun 2024 ini, Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di Kota Bengkulu naik menjadi Rp16 miliar.
Dibandingkan 2023 lalu ada kenaikan dana BOK Kota Bengkulu mencapai Rp3 miliar. Dimana dana BOK saat itu hanya Rp13 miliar.
Penggunaan dana BOK Kota Bengkulu tahun ini fokus untuk menekan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan dan mencegah terjadinya malnutrisi pada anak.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani. “Alhamdulilah dana BOK mengalami kenaikan Rp3 miliar. Tahun ini kita dapat alokasi Rp16 miliar,” ungkap Joni.
BACA JUGA: Program Kerja 2024 Pemprov Bengkulu, Bertabur Bantuan untuk Warga, Segera Cek!
Dana BOK Kota Bengkulu juga diperuntukkan untuk meningkatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (Faskes). Agar kesenjangan pelayanan kesehatan antara puskesmas dan rumah sakit terutama pelayanan preventif kesehatan, semakin menipis.
“Tentunya untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan puskesmas di Kota Bengkulu, dan harapannya, kesenjangan pelayanan bisa diperkecil,” sebut Joni.
Dana BOK Kota Bengkulu ini akan dibagi menjadi dua. Yakni diserahkan ke Puskesmas Rp10 miliar dan Rp3 miliar digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.“Ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk pelayanan kesehatan tingkat puskesmas,” ujar Joni.
Walaupun dana BOK Kota Bengkulu dibagi, tujuannya tetap sama. Yakni untuk peningkatan pelayanan, dan menurunkan AKI dan Malnutrsi pada anak.
BACA JUGA:Ini Tiga Desa di Seluma yang Dapat Bantuan 430 Unit Bronjong
Dua hal ini disorot untuk memastikan Kota Bengkulu dapat menurunkan angka stunting dan juga risiko ibu meninggal saat melahirkan.
“Tujuannya juga untuk menekan angka stunting, dan harapannya, Kota Bengkulu zero stunting,” harap Joni.
Joni juga berpesan agar penggunaan dana BOK Kota Bengkulu tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Jangan sampai menyalahi aturan, agat dana BOK kesehatan ini dapat dirasakan oleh warga Kota Bengkulu,” pesan Joni.
Sebelumnya, 20 Puskesmas di Kota Bengkulu sudah mendapatkan status akreditasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.