KORANRB.ID – Dalam sepekan ini sesuai prakiraan cuaca curah hujan di Bengkulu Utara (BU) akan tinggi, hal ini seiring dengan berakhirnya masa el Nino atau kemarau yang lebih panjang.
Dalam dua pekan belakangan ini memang curah hujan di BU cukup tinggi sehingga memancing kewaspadaan terjadinya bencana akibat hujan.
Terutama bencana banjir di Kecamatan Air Besi, Batik Nau, Pinang Raya dan Ketahun.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Eka Hendriyadi, SH, MH menerangkan jika salah satu kerawanan bencana yang diantisipasi saat ini adalah longsor.
BACA JUGA:Waspada, 143 Kasus TBC 2023, Berujung 2 Meninggal
BACA JUGA: Ambruk Karena Longsor, Minta Pengembang Perumahan Bertanggung Jawab
Terutama di titik jalan Provinsi lintas Bengkulu Tengah – Arga Makmur di Sepanjang Kecamatan Tanjung Agung Palik.
“Karena dititik tersebut juga sudah terjadi longsor dan abrasi yang memang sudah terjadi dan belum teratasi maksimal,” terangnya.
Selain itu, titik-titik banjir juga terus diwaspadai terutama dengan mengamati kondisi air sungai di Kecamatan Batik Nau dan Air Besi.
Ini karena banjir yang terjadi di dua kecamatan tersebut beberapa tahun belakangan ini terjadi karena luapan air sungai.
BACA JUGA:Opsi Bedah Rumah Korban Longsor, Ini Syarat Supaya Bisa Dapat BSPS!
BACA JUGA:Respon Cepat Longsor Lintas Lebong-Rejang Lebong, Gubernur Turunkan Alat Berat
“Namun saat ini kita melakukan antisipasi mulai dari pencegahan hingga penanganan jika memang terjadi bencana,” terangnya.
Ia juga menerangkan jika Pemkab BU mendapatkan dukungan dan selama ini terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri terkait penanggulangan dan penanganan bencana.
Apalagi beberapa hari lalu baru saja digelar apel siaga bencana yang dipimpin Kapolres dalam rangka diantaranya melihat alat kesiapan yang akan digunakan dalam penanganan bencana.