KORANRB.ID – Sejak akhir 2023 lalu, harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Bengkulu Utara (BU) cenderung tinggi dan terus meningkat.
Bahkan sejak Desember lalu harga TBS kelapa Sawit di BU berada di harga Rp 2.400 per kilonya yang terbilang cukup tinggi.
Kepala Dinas Perkebunan Desman Siboro, SH menerangkan jika tingginya harga TBS di BU disinyalir menjadi pemicu tingginya masyarakat yang mengajukan program Replanting.
BACA JUGA:Ingatkan Perusahaan Wajib Uji Laboratorium, DLH Bengkulu Utara Bisa Cek Ini
BACA JUGA: Waspada! Titik Longsor Lintas Benteng – Arma Bengkulu Utara
Replanting ini khusus bagi perkebunan kelapa sawit yang sudah tidak produktif lagi dan dengan legalitas lahan yang jelas.
“Pengajuan program memang tinggi, namun memang dalam verifikasi jumlah peserta yang kita coret akan tinggi karena tidak sesuai dengan persyaratan,” terangnya.
Disamping itu, jumlah peserta yang mengajukan program Diversifikasi perkebunan kelapa sawit juga tinggi.
BACA JUGA:Ada 1.564 PPPK Baru di Bengkulu Utara, Ini Jadwal Mereka Masuk Kerja
BACA JUGA:Belum Tarik Pajak Air Tanah, Bapenda BU Ungkap Penyebab
Program Diversifikasi ini memang bisa diperuntukan bagi petani yang ingin melakukan alih fungsi lahan dari non perkebunan kelapa sawit menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Juga dengan berbagai program bantuan pemerintah mulai dari bibit, pupuk hingga pestisida,” ujar Deman.
Namun untuk program Diversifikasi ini diutamakan bagi petani kecil, sehingga bisa mengangkat perekonomian masyarakat dari perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA:Replanting Kebun Sawit, Maret Usulan Dikirim
BACA JUGA:Evaluasi Pemilu, Waspada Bencana dan TPS Akses Sulit