KORANRB.ID– Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak inovatif akan sulit dalam membantu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
Untuk itu, Bupati Lebong, Kopli Ansori berpesan dan minta seluruh OPD lebih inovatif dalam meningkatkan PAD. Baik untuk sektor PAD yang selama ini sudah tergarap maupun dalam menggali potensi PAD lainnya yang selama ini belum tersentuh.
''Tanpa adanya inovasi dari OPD sulit bagi pemerintah daerah mendongkrak PAD,'' ujar Kopli.
Diantara potensi PAD yang perlu dimaksimalkan oleh OPD adalah sektor pariwisata. Sangat banyak potensi wisata di Lebong yang belum tergarap optimal. Antara lain arung jeram, paralayang dan wisata air terjun.
BACA JUGA:MPP di Mukomuko Dibangun Tahun Ini, Segini Alokasi Anggarannya dari APBD
BACA JUGA: Belum 30 Persen UMKM Kantongi NIB, Ini Syarat Urus NIB!
''Yaitu dengan meningkatkan sarana dan prasarana agar jumlah pengunjung terus bertambah,'' terang Kopli.
Potensi PAD lainnya adalah pertanian. Yakni dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perberasan. Harus ditargetkan perusahaan plat merah tersebut segera beroperasi agar bisa menyumbang PAD.
''Ke depan PAD pariwisata dan pertanian harus dikelola lebih maksimal,'' ungkap Kopli.
Selain itu, antar OPD harus saling bersinergi dalam upaya peningkatan PAD. Khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Pemkab Lebong Minta BKN Kembalikan Jabatan Eselon IV, Alasannya Cukup Kuat
BACA JUGA:Jaring Minat Baca Masyarakat Seluma, Usulkan Motor Perpusling, Begini Penjelasannya
''Peta pembangunan yang dijalankan OPD harus selaras agar percepatan peningkatan PAD terwujud,'' jelas Kopli.
Terpisah, Kabid Pendapatan dan Bagi Hasil, Badan Keuangan Daerah (BkD) Kabupaten Lebong, Monginsidi, S.Sos, M.Si mengatakan, target PAD tahun ini naik drastis dari tahun 2023.
Nilai yang ditargetkan mencapai Rp 79 miliar. ‘’kami upayakan bida terealisasi seratus persen,’’ demikian Monginsidi.