Namun yang juga tak kalah penting adalah menciptakan lingkungan bermain yang bukan hanya nyaman, namun juga aman.
Sehingga anak dalam bermain tetap benar-benar bisa menunjang pertumbuhan dan kepribadian anak tanpa harus ada ancaman yang mengintainya.
“Jangan sampai kita melepaskan anak berinteraksi dengan rekan-rekannya justru di tempat yang tidak aman,” terangnya.
Ia menerangkan jika belakangan ini tempat yang benar-benar aman bagi anak untuk berinteraksi sudah semakin sedikit.
BACA JUGA:Truk Batu Bara Acuhkan Larangan 7 Desa Melintas Eks Jalinbar
Bahkan kekerasan terhadap anak terjadi hampir di seluruh lokasi yang harusnya aman bagi anak.
“Seperti kita ketahui, saat ini muncul permasalahan dimana anak menjadi korban bahkan terjadi di lingkungan sekolah dan keluarga, lingkungan ini seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak,” terangnya.
Namun ancaman kekerasan terhadap anak tidak seharusnya menjadi alasan untuk mencegah anak berinteraksi dan membiarkan anak seharian dengan Gadget.
Namun orangtua harus tetap memberikan waktu bagi anak untuk melakukan interaksi sosial namun dengan pengawasan untuk memastikan jika anak tetap aman dalam beraktifitas.
BACA JUGA:Disperindag Awasi Pangkalan, Terima Aduan Penyaluran Gas LPG 3 Kg
“Dengan pengawasan, maka anak akan tetap bermain dengan nyaman sekaligus dengan aman, tentunya kita menyadari anak juga memiliki hak untuk berinteraksi dan bermain,” pungkas Majah.