Sebagai upaya untuk penanganan kasus DBD Dinkes Kabupaten Kaur juga rutin melakukan fogging ke sekolah.
Mulai dari SD, SMP dan SMA yang melaporkan bahwa adanya siswa mereka yang terjangkit DBD.
"Penanganan juga gencar kita lakukan di sekolah, selain fogging sosialisasi juga kita lakukan," sampainya.
Untuk diketahui hingga penghujung tahun 2023 tercatat ada sebanyak 25 orang warga Kaur yang terjangkit penyakit DBD.
BACA JUGA:Berharap Harga Kopi Stabil Sampai Masa Panen Tiba
Jumlah itu memang tidak sebanyak di tahun 2022. Namun penanganan secara maksimal terus dilakukan oleh Dinkes Kaur.
Terbukti, dan semua penderita DBD telah dinyatakan sembuh.
Sejauh ini tidak sampai menelan korban jiwa.
"Untuk tahun kemarin memang, kasus DBD tidak sebanyak tahun 2022. Ini juga hasil upaya kita dengan gencar melakukan fogging, serta sosialisasi dengan masyarakat," sampai Benni.
BACA JUGA:Perhatian! 11 Februari APK Caleg Harus Dicopot, Bawaslu Siap Sita APK
Terpisah Plt Kepala Dinkes Kabupaten Kaur Yasman Syahrul, AMK, M.Pd juga mengajak warga Kabupaten Kaur untuk rutin melakukan Posyandu.
Terutama untuk membantu melakukan penurunan dan pencegahan angka stunting.
Apalagi saat ini, Dinkes juga terus melakukan salah satu program Posyandu terintegritas.
"Mari ajak ajak anaknya untuk Posyandu, untuk mengecek tumbuh kembangnya," ajak Yasman.
BACA JUGA:Sasar Pajak dari Pemilik Restoran, Gunakan Aplikasi Ini
Disampaikan Yasman, dengan dengan melakukan Posyandu sangat efektif untuk memantau tumbuh kembang anak.